Jubah Pernikahan

(Matius 21-22)
Indonesian
Year: 
2011
Quarter: 
2
Lesson Number: 
11

 

Pendahuluan:  Matius 21 berisi cerita yang menyatakan kalau Allah memiliki musuh diantara manusia.  Masalahnya dengan musuh-musuh ini pada awalnya mereka tidak kelihatan sebagai penentang, mereka kelihatan sebagai pendudung.  Minggu lalu kita pelajari perumpamaan anak yang hilang dan menemukan bahwa keselamatan dari saudara lelaki, yang baik, diragukan.  Semua cerita ini agak mengganggu bagi kita orang Kristen yang “baik”, dan mendorong kita untuk mengerti injil dengan lebih baik.  Mari masuki pelajaran Alkitab kita untuk meyakinkan kita tidak berada dikemah musuh-musuh Allah!

 

 

  1. I.Dua Jawaban 

 

    1. A.Baca Matius 21:28-29.  Kalau Yesus menceritakan perumpamaan Kerajaan Sorga, orang seperti apakah ini?  (Seseorang yang menolak Allah, tetapi kemudian dalam hidup merubah pikirannya dan mengikut Allah.)

 

    1. B.Baca Matius 21:30-31.  Apakah orang ini ada dalam gereja?  (Ini adalah seorang yang setuju mau mengikut Yesus, tetapi entah dia berbohong atau kemudian merubah pikirannya.)

 

      1. 1.Apakah Anda setuju dengan jawaban yang diberikan oleh pendengar Yesus? 

 

      1. 2.Kalau Anda setuju dengan jawaban ini, bagaimana mungkin pemungut cukai dan wanita pelacur memasuki Kerajaan Sorga?  Mereka bukanlah orang-orang yang melakukan kehenda Allah!  Atau, mereka melakukannya?

 

    1. C.Baca Matius 21:32.  Apakah yang wanita pelacur dapat akui sebagai “melakukan kehendak Allah”?  (Ketika kita mulai dengan cerita ini, tugas adalah untuk bekerja di kebun anggur.  Sekarang, kita lihat “tugas” – paling tidak pada awalnya – untuk percaya dan bertobat.)

 

      1. 1.Apakah masalah dari mereka yang tidak percaya pada Yohanes Pembaptis?  (Mereka tidak percaya apa yang dikatakan Yohanes tentang “jalan kebenaran”.)

 

        1. a.Apa yang hal tersebut ajarkan kepada kita?  (Adalah penting untuk memiliki pengertian yang benar akan jalan kebenaran Allah.  Orang-orang yang Anda harapkan untuk mengerti dan menerima ternyata tidak.  Gantinya, mereka yang tidak kita harapkan mengerti dan menerima.)

 

        1. b.Apakah jalan menuju kebenaran sulit untuk dimengerti?  Apakah serumit matematika?  (Tidak.  Masalahnya adalah kepercayaan seseorang, bukan masalah pengertian.)

 

 

  1. II.Undangan Pertama

 

    1. A.Baca Matius 22:1-2.  Apakah yang akan kita pelajari?  (Jawaban untuk pertanyaan yang baru saja kita diskusikan sangat menarik perhatian – apakah gerangan jalan Allah yang menuju kebenaran?)

 

    1. B.Baca Matthew 22:3-5.  Apakah orang-orang yang diundang adalah sahabat-sahabat Raja?  (Mungkin.  Mereka dianggap pantas untuk diundang ke pesta pernikahan anak Raja.  Dipastikan Raja memiliki hubungan dengan mereka.)

 

      1. 1.Apakah Raja gigih dengan undangannya?  (Ya.  Ia mengundang mereka dua kali.  Ia seharusnya terhina dengan penolakan pertama mereka, tetapi gantinya ia mengulang undangannya.)

 

      1. 2.Mengapa sahabat-sahabat Raja menolak?  (Mereka terlalu sibuk dengan hidup!  Perhatian mereka disibukkan.)

 

CBaca Matius 22:6.  Sikap seperti apakah yang dimiliki “sahabat-sahabat” ini? (Mereka tidak bersikap seperti sahabat-sahabat.  Mereka berlaku jahat dan membunuh pegawai-pegawai Raja.)

 

      1. 1.Bagaimanakah Anda memperlakukan pendeta di gereja Anda?  Bagaimana dengan petugas-petugas gereja?

 

      1. 2.Bagaimana Anda menjelaskan apa yang dilakukan “sahabat-sahabat”? (Mereka terganggu dan marah dengan undangan Raja.)

 

    1. D.Baca Matius 22:7.  Raja mungking saja sabar dan tidak cepat marah, tetapi apakah ia lemah?  (Tidak.  Ia menghukum “sahabat-sahabat” yang bersikap seperti musuh.)

 

      1. 1.Cerita Yesus terjadi sesaat sebelum penyalibanNya.  Apakah yang diingatkan oleh cerita ini?  (Pemimpin-pemimpin agama menyalahkan Yesus dan mendesak penguasa Roma untuk membunuhNya.  Tidak lama sesudah itu, kota mereka, Yerusalem, dihancurkan oleh bangsa Roma.)

 

 

IIIUndangan Kedua

 

    1. A.Baca Matius 22:8.  Mengapa mereka yang diundang  tidak “pantas” untuk datang?  (Mereka tidak tertarik untuk datang.  Atau, mereka kurang tertarik untuk datang karena lebih tertarik akan hal-hal dalam hidup mereka.)

 

    1. B.Baca Matius 22:9-10.  Daftarkan perbedaan dari kelompok baru yang diundang dengan kelompok undangan pertama? (1.  Raja tidak mengenal mereka. 2.  Mereka bukanlah orang yang pantas diundang ke pesta pernikahan Raja karena tidak ada yang istimewa dengan mereka. 3.  Mereka adalah campuran orang-orang baik dan orang tidak baik. 4.  Mereka mau datang.)

 

      1. 1.Dari keempat perbedaan, manakah yang paling penting?  (Mereka mau datang!)

 

    1. C.Baca Matius 22:11-12.  Beberapa saat lalu kita mempelajari perumpamaan ini dan saya menyebut kelompok undangan kedua “orang-orang yang belanja di pasar swalayan”.  Mengapa orang ini “tidak dapat berkata-kata” (tidak memiliki alasan) kalau ia datang langsung dari pasar swayalan ke pesta pernikahan?  (Satu-satunya yang membuat hal ini masuk diakal adalah kalau Raja memberikan pakaian pesta pada semua tamu.  Sudah jelas, tidak seorangpun yang berbelanja di pasar swalayan mengenakan pakaian pesta pernikahan kerajaan!)

 

 

  1. IV.Analisa Awal

 

    1. A.Kita memiliki banyak informasi tentang arti dari injil, jalan menuju hidup kekal.  Kalau kita menempatkan perumpamaan pertama tentang kedua anak lelaki dengan perumpamaan kedua tentang pesta pernikahan, apakah jawaban sama yang kita dapatkan terhadap pertanyaan:  “Bagaimanakah saya mendapatkan hidup kekal?”  (Dari kedua kasus kuncinya adalah datang.  Datang untuk bekerja di kebun anggur.  Datang ke pesta pernikahan.)

 

    1. B.Dalam prakteknya, apakah artinya bagi kita untuk “datang” kepada Allah?

 

      1. 1.Mungkin jalan termudah untuk menghadapi masalah ini adalah untuk mengenali apa yang bukan dari  Allah.  Apakah yang menghalangi orang untuk datang kepada Allah dalam kedua permumpamaan yang barus saja kita diskusikan? 

 

        1. a.Mari mulai dengan perumpamaan dua anak lelaki.  (Dengan membicaraka hal itu tidak cukup.  Anda harus melakukan sesuatu tentang hal itu.  Sesungguhnya, membicarakan hal itu dapat menjadi perangkap.  Kalau Anda katakan Anda datang, tetapi tidak, Anda mungkin menyesatkan diri.  Paling tidak, apapun yang dikatakan kedua anak lelaki itu sangat tidak sesuai dengan hasil akhir.)

 

        1. b.Bagaimana dengan perumpamaan pesta pernikahan?  (Matius 22:5 mengatakan kepada kita bahwa mengabaikan Allah, menempatkan pekerjaan atau urusan kita diatas Allah, adalah fatal.  Matius 22:6 mengatakan kepada kita bahwa berlaku jahat terhadap pekerja-pekerja Allah fatal akibatnya.  Orang-orang yang berbelanja di pasar swalayan tidak berlaku jahat terhadap pembantu-pembantu Raja, dan mereka lebih tertarik pada pesta pernikahalan daripada berbelanja di pasar swalayan.)

 

        1. c.Maka kesimpulan kita, mengenai apa artinya “datang” kepada Allah adalah: a)  Berbuat, tidak hanya berbicara; dan, b)  Berarti memiliki sikap yang benar – kemauan untuk mengutamakan Allah.

 

 

  1. V.Tetap Terundang

 

    1. A.Baca kembali Matius 22:11-13.  Ini adalah tamu yang sangat menarik perhatian.  Ia menjawab undangan Raja, meninggalkan pasar swalayan, dan datang ke pesta pernikahan.  Tetapi ia dilempar keluar kedalam “kegelapan”. Dapatkan kita kehilangan keselamatan kita?  (Kalau datang ke pesta berarti kita sudah selamat, maka orang ini menjadi “tidak selamat”.)

 

      1. 1.Bagaimanakah kita menghindari nasib yang sama dengan orang ini? (Berpendapat kalau pakaian yang kita kenakan berbelanja di pasar swayalan cukup baik.  Kita perlu menerima pemberian cuma-cuma yaitu jubah kebenaran Raja.)

 

      1. 2.Renungkan orang ini sejenak.  Ia menempatkan undangan Raja diatas kepentingannya, ia tidak jahat terhadap pegawai Raja, ia datang ke pesta pernikahan.  Ia berpikir kebenarannya sudah cukup.  Mungkinkah ini menggambarkan diri Anda?

 

 

  1. VI.Analisa Terakhir

 

    1. A.Baca Matius 22:14.  Kalau Anda mengerjakan naskah ini dengan Matius, apa pendapat Anda dengan keakuratan dari pernyataan ini?  (Bagian pertama benar – berbagai macam orang diundang ke pesta pernikahan Raja.  Tetapi, bagian terakhir dengan jelas salah – Raja memilih setiap orang.  Ia bahkan mengundang orang-orang yang belanja di pasar swalayan!  Karena kita mengetahui kalau Alkitab adalah Firman Allah yang tidak mungkng salah, bagaimana Anda menjelaskan hal ini?  (Satu-satunya jalan untuk membuat hal ini masuk diakal adalah dengan mengatakan “Allah memilih mereka yang memilih untuk datang kepadaNya.”)

 

      1. 1.Dari apa yang sudah kita pelajari, apakah jalan menuju hidup kekal? (1.  Bertobat (keputusan untuk menempatkan undangan Allah diatas kepentingan-kepentingan diri); 2.  Datang (menindaki undangan Allah, memiliki sikap yang benar; dan, 3.  Menerima jubah kebenaran Allah (bergantung pada kebenaran Yesus gantinya kebenaran kita).)

 

    1. B.Baca Matius 22:15.  Bagaimanakah Anda menjelaskan hal ini?  (Yesus menghancurkan status istimewa mereka.  Mereka adalah yang terpilih.  Yesus menerima orang-orang yang berbelanja di pasar swalayan yang datang kepadanya.)

 

    1. C.Sahabat, Anda mungkin berpikir Anda adalah sahabat Raja, Anda mungkin merasa Anda istimewa, tetapi perumpamaan ini menunjukkan kalau kata-kata tidak ada artinya.  Sikap yang salah berakibat fatal.  Sikap Anda dalam mengutamakan kepentingan Raja, menerima undanganNya, dan menerima jubah kebenaranNya adalah kunci.  Maukah Anda, saat ini, bertobat dan memasuki Kerajaan Allah?

 

 

  1. VII.Minggu Depan: Jubah dan Kiasannya