Dua Perjanjian
(Galatia 4:21-31, Roma 4)
Indonesian
Year:
2011
Quarter:
4
Lesson Number:
10
Pendahuluan: Dalam beberapa minggu terakhir ini kita telah pelajari bahwa janji Allah kepada Abraham mengenai dibenarkan oleh iman hadir sejalan dengan pengenalan Abraham akan perintah-perintah Allah. Kita dapati alasan mengapa kedua hal ini (kasih karunia dan hukum) berdiri berdampingan adalah karena keduanya memiliki maksud yang berbeda. Pekan ini Paulus membawa perempuan dan anak-anak ke dalam bahasannya. Apakah pelajaran ini akan membuat pemahaman kita makin jernih soal memilih antara bersandar pada hukum dan bersandar pada kasih karunia? Mari mulaikan pelajaran kita tentang kitab Galatia dan temukan jawabannya!
- Apa Kata Hukum
- Baca Galatia 4:21. Pertanyaan ini ditujukan kepada orang-orang yang percaya bahwa mereka harus turut hukum agar selamat. Apakah di sini ada yang percaya seperti itu? Sekalipun saudara tidak percaya, untuk kepentingan diskusi anggaplah kita percaya hal tersebut. Jadi, kata Paulus, apa yang dikatakan oleh hukum? (Hukum mengatakan banyak hal. Saya kerap mendengar orang mengatakan bahwa hukum “merupakan salinan dari karakter Allah.” Tentunya hukum tersebut baik!)
- Apakah Paulus sungguh-sungguh meminta jawaban dari para pembacanya tentang apa yang hukum katakan? (Tidak. Tulisannya memberikan kesan bahwa para pembacanya tidak tahu apa kata hukum, dan dia akan memberitahu apa yang hukum katakan.)
- Baca Galatia 4:22-24. Menurut Paulus apa yang hukum katakan? (Hukum berkata “Saya adalah Hagar dan anak-anaknya.”)
- Sebentar! Saya tidak menemukan kalimat tersebut tertulis dalam Sepuluh Hukum. Di mana Paulus menemukannya? (Kata Paulus, “Ini adalah suatu kiasan.” Kata dari bahasa Gerika yang diterjemahkan sebagai “kiasan” adalah “allegoreo” – sebuah alegori, sebuah perumpamaan, sebuah ilustrasi. Paulus mengatakan bahwa cerita tentang Hagar adalah cerita tentang hukum.)
- Baca Galatia 4:21. Pertanyaan ini ditujukan kepada orang-orang yang percaya bahwa mereka harus turut hukum agar selamat. Apakah di sini ada yang percaya seperti itu? Sekalipun saudara tidak percaya, untuk kepentingan diskusi anggaplah kita percaya hal tersebut. Jadi, kata Paulus, apa yang dikatakan oleh hukum? (Hukum mengatakan banyak hal. Saya kerap mendengar orang mengatakan bahwa hukum “merupakan salinan dari karakter Allah.” Tentunya hukum tersebut baik!)
- Cerita Hagar
- Coba kita lihat cerita Hagar. Baca Kejadian 15:2-6. Inilah ayat yang selalu kita tengok: Allah menjanjikan banyak keturunan kepada Abraham, ia percaya kepada Allah and kepercayaannya tersebut menyebabkan Allah “memperhitungkan” kebenaran kepada Abraham.)
- Baca Kejadian 16:1-2. Apakah Sarai (Sarah) mempercayai Allah? (Ia percaya kepada Allah - karena ia mengira Allah mencegahnya untuk memiliki anak.)
- Apakah Sarah tidak taat kepada Allah? (Saya memeriksa kembali janji-janji yang diberikan kepada Abraham mengenai keturunan yang banyak. Semuanya adalah janji kepada Abraham, bukan kepada Sarah. Sarah semata hanya menolong Allah.)
- Mari kita bahas hal ini sejenak. Paulus mengatakan bahwa Hagar adalah perumpamaan atau cerita mengenai hukum. Hagar muncul karena keputusan yang diambil oleh Sarah dan Abraham. Coba lihat apa yang kita dapat pelajari dari perumpamaan ini:
- Salahkah jika Sarah bertujuan untuk mendapatkan anak bagi Abraham? (Tidak.)
- Salahkah jika Sarah betul-betul menolong Abraham agar memperoleh anak? Bukankah seorang istri harus bersikap menolong?
- Apa ada yang salah dengan tindakan Sarah? (Sarah memutuskan untuk melakukan pekerjaan Allah. Saya mengetahui bahwa menurut adat istiadat ketika itu, Hagar merupakan milik Sarah, seperti halnya dia memiliki sebuah mobil di zaman sekarang. Mungkin saja Sarah sudah menganggap janji Allah kepada Allah merupakan janji kepada dirinya karena di mata Allah pasangan yang menikah adalah satu (dua menjadi satu - Kejadian 2:24). Karena dia memiliki Hagar, ia dapat berdalih bahwa ia tidak melanggar perintah perkawinan “dua menjadi satu” karena Hagar adalah miliknya. Jadi, dia akan melaksanakan kehendak Allah.)
- Apakah ini sebuah perumpamaan, gambaran dari orang-orang yang memelihara hukum? (Ya! Tepat seperti inilah situasinya. Gantinya mempercayai Allah (sebagaimana yang Abraham lakukan) dan membiarkan Allah menggenapi janji-Nya, Sarah sibuk melakukan apa yang Allah janjikan akan Ia lakukan. Jika ia percaya kepada Allah, itu saja sudah cukup.)
- Ada sedikit masalah logika di sini – Alkitab (Galatia 4:24) mengatakan bahwa “kedua perempuan itu adalah dua ketentuan Allah.” Hagar melambangkan hukum, namun Sarah yang berbuat salah. Bagaimana kita memahami hal ini? (Kita perlu melihat hal ini dari sudut pandang Abraham. Allah menjanjikan kepadanya anak-anak, dan janji ini akan selaras dengan Alkitab jika anak-anak ini hadir lewat Sarah. Sarah mengubah hal ini dengan membawa masuk Hagar. Karenanya, Hagar melambangkan keselamatan oleh usaha manusia.)
- Baca Galatia 4:25. Mengapa Hagar dibandingkan dengan Gunung Sinai dan Yerusalem? (Sinai merupakan tempat di mana Sepuluh Hukum diberikan. Yerusalem merupakan tempat asal dari orang-orang yang berargumentasi bahwa hukum harus ditaati supaya selamat. Hagar dan anak-anaknya adalah hamba. Orang-orang yang berada di bawah hukum merupakan hamba dari hukuman mati.
- Apakah ada agama besar yang berdasar pada keselamatan oleh usaha, yang terkait dengan Arab dan Hagar?
- Kendati ada rasa permusuhan antara Islam dan Yudaisme, apakah ada kesejajaran pandangan di antara mereka mengenai keselamatan? (Semua agama yang ada sekarang ini, kecuali Kristen, percaya pada “keselamatan oleh usaha.”)
- Baca Galatia 4:26-27. Siapa yang tinggal di Yerusalem yang di surga ketika itu? (Yesus! Yesus, setelah memenuhi tuntutan hukum bagi kita, kini berada di surga. Itulah yang menjadi rumah rohani kita yang sesungguhnya, bukan Yerusalem di bumi yang menolak Yesus sebagai Mesias.)
- Perhatikan bahwa ayat 27 itu dikutip dari Yesaya 54:1 Siapakah perempuan “mandul” itu? (Sarah!)
- Siapakah perempuan “yang bersuami” itu? (Ingat bahwa Sarah yang memberikan Hagar kepada Abraham. Hagarlah yang sekarang “bersuami.” Paulus masih membicarakan kedua perempuan ini.)
- Tepatkah bila dikatakan, “perempuan yang ditinggalkan suaminya akan mempunyai lebih banyak anak dari pada yang bersuami”? (Pada akhirnya, Sarahlah yang melahirkan Ishak, dan karenanya menjadi ibu bangsa Yahudi dan akhirnya Mesias.)
- Perhatikan bahwa ayat 27 itu dikutip dari Yesaya 54:1 Siapakah perempuan “mandul” itu? (Sarah!)
- . Cerita Ishak
- Baca Galatia 4:28. Bagaimanakah kita (yang percaya pada pembenaran hanya oleh iman) sama seperti Ishak?
- Baca Roma 4:18-21. Apa hal penting dari iman Abraham? (Bahwa apa yang dijanjikan itu secara manusia mustahil terjadi. Namun, Abraham mempercayai janji Allah dan memuliakan Allah.)
- Baca Roma 4:22-25. Sekarang coba jawab pertanyaan saya tadi, "Bagaimanakan kita sama seperti Ishak? (Ishak hadir sebagai buah iman ayahnya terhadap janji Allah. Allah Bapa kita menjanjikan Yesus kepada kita. Kita memiliki kehidupan lewat Yesus. Sebagaimana halnya kebenaran diperhitungkan kepada Abraham karena ia percaya soal Ishak yang dijanjikan, demikian juga kebenaran diperhitungkan kepada kita jika jika percaya kepada kehidupan, kematian dan kebangkitan Yesus demi kita.)
- Kesimpulan
- Kita telah melihat bahwa tujuan Sarah bagi Abraham pada dasarnya sama dengan tujuan Allah bagi Abraham. Apa yang hal tersebut ajarkan kepada kita mengenai orang-orang yang percaya bahwa diperlukan usaha untuk memperoleh keselamatan? (Upaya yang baik itu bagus! Melakukan hal yang baik pada dasarnya merupakan rencana Allah bagi hidup kita. Masalahnya bukan pada tujuan, tapi pada metode. Jika kita mengikuti metode Abraham serta mempercayai dan bergantung pada Allah, metode yang kita lakukan itu baik. Di lain sisi, jika kita memandang upaya kita sendiri, maka metode tersebut tidak saja ditakdirkan untuk gagal, tapi juga merupakan dosa.)
- Baca Galatia 4:29. Paulus mengatakan bahwa orang-orang yang percaya pada pembenaran oleh iman dianiaya oleh orang-orang yang percaya pada pembenaran oleh usaha. Mengapa? (Apakah saudara suka jika di tempat kerja saudaralah satu-satunya yang mengisi absensi secara jujur? Tidak. Saudara iri kepada orang-orang yang malas dan tak berguna. Jika kita percaya bahwa usaha kita akan menyelamatkan kita, maka kita akan iri kepada orang-orang yang mengaku diselamatkan oleh kasih karunia. Secara alami, hati kita (atau setidaknya saya) yakin akan kerja keras karena saya seorang pekerja keras, Menerima pemberian kasih karunia yang cuma-cuma bertentangan dengan sifat alami hati kita.)
- Baca Galatia 4:30-31. Ingat bahwa para pekerja biasanya memandang rendah orang-orang yang diselamatkan oleh kasih karunia. Menurut Paulus apa yang harus kita lakukan dengan orang-orang yang menganut paham pembenaran oleh usaha? (Usir mereka!)
- Wah! Sebentar! Bukankah kita sepakat dengan apa yang menjadi tujuan para pekerja? Bahwa menurut Sepuluh Hukum itu merupakan suatu hal yang baik? Mengapa kita harus melemparkan orang “baik” keluar dari persekutuan kita? (Baca Galatia 5:1-4. Ini merupakan hal yang sangat penting. Orang-orang yang menolak pembenaran hanya oleh iman menolak usaha Yesus. Mereka menolah bagian paling mendasar dari injil. Mereka dikucilkan dari Yesus dan mereka ditakdirkan untuk kematian kekal karena mereka harus menaati seluruh hukum.)
- Sobat, apakah engkau melihat betapa seriusnya pertanyaan ini? Jika engkau bergantung pada usahamu agar selamat, engkau akan tersesat. Engkau telah menolak Yesus. Mengapa tidak mengakui dosamu hari ini, dengan iman menerima usaha Yesus yang dilakukannya demi engkau, dan kemudian dengan pemahaman yang luhur menyandarkan keselamatanmu hanya pada kasih karunia?
- Pekan depan: Kemerdekaan dalam Kristus.