Lesson 9 Bukti yang Paling Meyakinkan
(Yohanes 11, Efesus 2, Roma 8)
Indonesian
Year:
2018
Quarter:
4
Lesson Number:
9
Pendahuluan: Dalam hampir semua pelajaran kita di seri ini, kita mendiskkusikan apa yang kita dapat lakukan untuk lebih bersatu. Apakah ada aspek “kasih karunia” dalam persatuan? Apakah Yesus sudah mengatasi masalah itu? Apakah Ia telah melakukan apa yang diperlukan bagi kita untuk bersatu? Mari selami pelajaran Alkitab kita dan temukan lebih jauh!
- Bersatu dalam Yesus
-
- Baca Yohanes 11:45-48. Anggota-anggota Sanhedrin menganggap Yesus satu ancaman. Mengapa? Mengapa Ia menyebabkan bangsa Romawi merampas negri mereka? (Baca Kisah 1:6. Murid-murid Yesus, bahkan setelah tiga tahun Ia ajar, percaya kalau Ia akan mendirikan kerajaan di dunia. Orang-orang Farisi juga mempercayai, sehingga berpikir kalau revolusi akan menghancurkan bangsa mereka.)
-
-
- Jika mereka percaya Yesus adalah Mesias, bukankah pemimpin-pemimpin orang Yahudi memiliki pandangan yang sama? (Tidak diragukan mereka pikir Mesias yang sesungguhnya akan mengalahkan bangsa Romawi. Ini mengatakan kepada kita dua hal. Pertama, pemimipin-pemimpin orang Yahudi tidak menganggap Yesus sebagai Mesias. Atau, jika mereka menerimanya, mereka memiliki permasalahan serius sehingga Yesus tidak mendukungnya.)
-
-
- Baca Yohanes 11:49-50. Mengapa Kayafas katakan kalau Yesus harus mati? (Agar bangsa itu tidak dihancurkan oleh bangsa Romawi.)
-
-
- Apakah ironinya dalam hal ini? (Bangsa Yahudi dihancurkan oleh orang-orang Romawi tidak lama sesudahnya.)
-
-
- Baca Yohanes 11:51-53. Mengapa ayat kini katakan kalau Yesus mati? (Untuk menyatukan orang banyak dan membuat mereka bersatu. Kayafas berbicara benar, ia tidak memahami sepenuhnya betapa penting apa yang ia katakan.)
-
-
- Bagaimanakah kematian Yesus membawa persatuan?
-
-
- Baca Efesus 2:11-14. Apa terang tambahan yang diberikan oleh pemikiran kalau Yesus menyatukan orang dengan kematianNya? (Ia menyatukan orang yang bukan Yahudi dengan orang-orang Yahudi. Ia telah merubuhkan “tembok pemisah yaitu perseteruan.”)
-
- Baca Efesus 2:15-16. Permusuhan lain apa yang telah didamaikan Yesus – selain antara bangsa Yahudi dan bukan Yahudi? (Ia mendamaikan kita dengan Tuhan!)
-
-
- Bagaimana Yesus mendamaikan kita dengan Tuhan? (Ia membatalkan hukum.)
-
-
-
- Menurut Anda apakah artinya ini – pernyataan kalau Yesus telah membatalkan hukum dan ketentuan-ketentuannya dengan kematianNya? Ia mencampakkannya ke tumpukan sampah dan membakarnya? (Baca Matius 5:17-19. Yesus jelaskan kalau Ia menggenapi hukum. Sehingga, kita tidak perlu memeliharanya untuk selamat, karena Yesus telah melakukannya bagi kita. Itulah caranya dimana Ia telah “membatalkan” hukum dan ketentuan-ketentuannya. Demikianlah caranya Ia mendamaikan kita dengan Tuhan.)
-
-
- Baca Efesus 2:17-18. Apakah jalan masuk kita kepada Tuhan? (Roh Kudus. Perhatikan apa yang ayat ini katakan: Yesus mendamaikan orang-orang Yahudi (“mereka yang dekat”) dan orang-orang bukan Yahudi (“mereka yang jauh”) kepada Tuhan. Kita semua perlu didamaikan dengan Tuhan dan satu sama lain. Yesus adalah jalan dimana kesatuan ini didapatkan melalui Roh Kudus.)
-
- Baca Efesus 2:19-22. Kepada apakah Alkitab membandingkan kesatuan diantara orang-orang Kristen ini? (Kepada sebuah rumah! Ini membawa kembali kepada kata gambar yang baru saja kita pelajari dimana kita temukan kalau anggota-anggota secara bersamaan membentuk sebuah “bait.” Ini adalah sebuat bait dimana Roh Kudus tinggal.)
- Kesatuan Injil
-
- Baca 2 Korintus 5:17-19. Jika Anda adalah seorang Kristen, apakah pekabaran Anda? (Satu kabar pendamaian!)
-
-
- Pendamaian apakah yang kita tampilkan? (Yesus mendamaikan kita kepada Tuhan - “dengan tidak memperhitungkan pelanggaran manusia.” Betapa ini berita yang luar biasa!)
-
-
-
-
- Apakah pendamaian membawa kesatuan?
-
-
-
-
-
- Apakah ini termasuk pekabaran yang mendamaikan orang-orang Kristen satu dengan yang lain? (Jika kita didamaikan dengan Tuhan, mengapa kita tidak didamaikan satu dengan yang lain?)
-
-
-
- Baca Roma 14:1-3. Bagaimanakah kesatuan injil diaplikasikan dalam praktek peristiwa kehidupan sehari-hari? (Kita sadari kalau Tuhan adalah Hakim, bukan kita.)
-
-
- Minggu lalu, saya berkhotbah di sebuah gereja setempat untuk pertama kalinya. Di satu sisi saya terkesan oleh kerohanian jemaat, dan bertanya-tanya kalau gereja saya sendiri perlu bertumbuh dalam area tersebut. Di sisi lain, saya perhatikan kalau jemaat ini menyarankan kita menggunakan hari Thanksgiving (satu hari raya Amerika) untuk mengabarkan injil dengan berbicara tentang diet kita yang baik. Siapakah orang “lemah iman” dalam ayat kita? (Mereka yang membatasi makanan.)
-
-
- Baca Markus 7:14-23. Apa yang disarankan di sini tentang mengabarkan injil melalui apa yang kita makan dan tidak makan? (Itu menyarankan kalau bukan demikian kita melakukannya.)
-
-
- Apakah dikatakan sebagai peperangan yang sesungguhnya bagi kerohanian? (Pikiran kita!)
-
-
-
- Mari simak hal ini dari sisi prakteknya. Jika Anda mau menarik anggota-anggota baru berdasarkan diet, Anda akan mengadakan kelas-kelas memasak, bukan? Apa yang akan Anda adakan jika Anda mau memperbaiki pikiran? (Mungkin Anda akan mengadakan kelas-kelas hiburan. Anda mungkin menyarankan cara-cara bagi keluarga untuk bergembira tanpa melibatkan satu layar tontonan.)
-
-
- Baca Roma 8:5-8. Apa yang disarankan di sini cara terbaik untuk memperbaiki pikiran-pikiran Anda? (Membiarkan pikiran kita dikendalikan oleh Roh Kudus, gantinya dikendalikan oleh sifat alami berdosa kita.)
-
- Baca Roma 8:9-11. Apakah yang disarankan di sini gantinya kelas memasak? (Satu kelas tentang Roh Kudus!)
-
- Mari kembali kepada pekabaran tentang persatuan dalam Roma 14. Baca Roma 14:13-15. Bagaimana di sini dikatakan kepada kita dalam mengatasi perselisihan tentang diet? (Itu mengatakan kepada kita untuk menghindari timbulnya masalah-masalah. Jangan menghakimi, dan jangan pamer kalau faktanya Anda memiliki satu pandangan berbeda.)
-
-
- Saya telah menjadi seorang vegetarian lebih dari lima puluh tahun. Saya ingat di tahun-tahun pertama betapa sulitnya untuk makan dengan baik ketika saya melakukan perjalanan di daerah pedalaman. Pagi ini saya baca sebuah keluhan kalau “vegan sama buruknya dengan homoseksual, mereka tidak bisa berdiam dir.” Pikirkan tentang keluhan tersebut. Sepertinya adalah popular sekarang ini di lingkungan tertentu untuk menjadi seorang vegan! Kita katakan orang janganlah mendefinisikan diri mereka dengan pandangan seks mereka – intinya tampak sangat aneh. Apakah sama anehnya dengan mendefinisikan diri Anda dengan kebiasaan makan Anda? Apakah Alkitab (Roma 14) menghukumnya sebagai menghakimi dan memecah belah?
-
-
-
- Pertimbangkan isu yang lebih besar – haruskah kita menginjil tentang apa yang membuat kita berbeda?
-
-
- Baca Kolose 3:12-14. Apa yang disarankan di sini untuk mendorong persatuan? (Kebajikan-kebajikan ini digabung dengan kasih. Kasih “sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan.”)
-
-
- Kalau saya menerangkan seseorang sebagai berbelas kasih, baik hati, rendah hati, lemah lembut, sabar dan pemaaf, apakah Anda mengharapkan orang itu untuk menginjil berdasarkan perbaktian pada hari yang benar, makan makanan yang lebih baik, atau memiliki pengertian yang lebih baik akan masa depan?
-
-
- Baca Matius 3:1-2, Matius 4:17 dan Kisah 2:38. Yohanes Pembaptis, Yesus dan Petrus menginjil dengan mengundang orang untuk “bertobat” – untuk merubah sikap mereka! Berpaling dari dosa dan berbalik kepada Tuhan. Bukankah ini menyarankan satu pengertian yang lebih dalam akan bagaimana untuk hidup?
-
-
- Mari lanjutkan dengan pekabaran dari Petrus. Baca Kisah 2:40-41. Apa yang Petrus katakan tentang orang yang jahat? Bukankah ia menyarankan orang untuk keluar dari kejahatan dan masuk kepada terang injil? Bukankah ini satu saran kalau orang-orang adalah jahat dan Petrus tidak?
-
-
- Apakah Anda sekarang benar-benar bingung tentang bagaimana caranya menginjil? Tentang persatuan? (Baca Efesus 5:8-14. Tuhan memanggil kita untuk menunjukkan perbedaan antara terang dan gelap. Ia setuju akan panggilan kepada pertobatan, karena itulah yang Yesus lakukan. Pada saat yang sama, Yesus meminta kasih dan belas kasihan, dan Ia memanggil kita untuk menghindari perselisihan akan hal-hal kecil.)
-
- Sahabat, Yesus mendamaikan kita dengan Allah Bapa. Kasih karuniaNya memberikan kepada kita kesatuan dengan Tuhan. Belas kasihan yang Yesus tunjukkan kepada kita haruslah kita tunjukkan kepada orang lain. Maukah Anda meminta Roh Kudus untuk memimpin Anda dalam memanggil dunia kepada pertobatan? Untuk menuntun Anda dalam menunjukkan kasih, belas kasihan, dan kerendahan hati kepada orang lain?
- Minggu depan: Kesatuan dan Hubungan-hubungan yang Rusak.