Pelajaran 8 Siapakah Manusia dalam Roma 7?
Pendahuluan: Roma 7 adalah salah satu fasal Alkitab kesukaan saya. Itu mungkin kedengarannya aneh bagi Anda. Mengapa tidak memilih satu fasal yang mencurahkan pujian kepada Tuhan? Mengapa tidak memilih satu fasal yang menjanjikan damai dan sukacita? Saya menyukai juga fasal-fasal semacam itu. Alasan mengapa saya begitu menyukai Roma 7 adalah karena itu memberi saya semangat dalam pergumulan saya dengan dosa. Sebagian akan berkata kalau saya tidak boleh terdorong oleh fasal itu. Sebagian akan berkata kalau itu adalah untuk orang-orang Kristen yang baru, bukan untuk seseorang yang sudah tua seperti saya yang sudah berada dalam iman selama berpuluh-puluh tahun. Mari lakukan apa yang kita lakukan setiap minggunya – memasuki ke dalam pelajaran Alkitab dan temukan lebih jauh apa yang Tuhan ajarkan kepada kita!
- Otoritas Hukum
-
- Baca Roma 7:1-3. Apa yang telah berubah dari kisah yang Paulus ceritakan dalam ayat-ayat ini? (Suaminya meninggal.)
-
-
- Apakah hukum berubah? (Tidak.)
-
-
-
- Apa yang harus kita simpulkan dari hal ini? Apakah yang diajarkan kepada kita disini tentang hukum? (Hukum tidak berubah, tetapi keadaan merubah hubungan kita dengan hukum.)
-
-
- Baca Roma 7:4. Bagaimanakah hubungan kita dengan hukum berubah karena berubahnya keadaan sekitar? (Seperti istri yang bebas dari hukum perzinahan dengan kematian dari suaminya, maka kita dibebaskan dari hukum kematian karena kematian Yesus bagi kita.)
-
-
- Dalam cerita kita, wanita menikahi pria lain. Atau, paling tidak ia bebas untuk melakukannya. Apa yang bebas untuk kita lakukan? (“Menghasilkan buah bagi Tuhan.”)
-
-
-
-
- Dapatkan Anda menerangkan ini? Mengapa kebebasan kita dari hukum membuat kita menghasilkan buah bagi Tuhan?
-
-
II. Buah
-
- Baca Roma 7:5-6. Saya pikir ini adalah jawaban untuk pertanyaan terakhir. Tetapi, kita perlu sedikit menggali untuk memahami jawabannya! Apakah hukum Tuhan membangkitkan “keinginan-keinginan dosa?” (Tidak dengan sendirinya. Perhatikan unsur lain yang diperlukan - dengan “dikendalikan oleh sifat alami berdosa.”)
-
-
- Apakah dengan “berada dibawah hukum” membuat kita berada dibawah kendali sifat alami dosa kita? (Lihat hal tersebut seperti ini. Sifat alami manusia adalah berbuat dosa. Ketika kita melihat “Janganlah kamu” dari hukum, sifat pemberontakan kita dibangkitkan dan kita ingin melakukan apa yang dilarang hukum.)
-
-
- Lihat kembali Roma 7:6. Apakah cara baru dalam melayani? (Melalui Roh Kudus. Saat ini, “roh” yang mengendalikan kita bukan sifat alami manusia, tetapi Roh Tuhan. Dengan “dibebaskan” dari tuduhan oleh hukum, kita bebas untuk memilih satu kehidupan yang dituntun Roh Kudus.)
-
-
- Apakah hukum telah berubah? (Tidak.)
-
-
-
- Apa yang telah berubah? (Keadaan Anda. Anda telah dituntun untuk hidup sejalan dengan hukum Tuhan melalui pimpinan dan dorongan dari Roh Kudus. Anda tidak lagi dikendalikan oleh sifat alami dosa Anda untuk memberontak terhadap hukum Tuhan.)
-
-
- Baca Roma 7:7. Apakah tujuan kesinambungan dari hukum? (Untuk mengingatkan kita akan apa itu dosa.)
-
-
- Sebagian mengajarkan kalau Paulus menulis tentang “hukum upacara” Musa. Kita dibebaskan darinya tetapi tidak dari Sepuluh Hukum. Apakah yang ayat ini katakan tentang ajaran tersebut? (Itu adalah salah karena dua alasan. Pertama, contoh yang Paulus gunakan adalah salah satu dari Sepuluh Hukum (Keluaran 20:17). Kedua, Paulus katakan hukum mengajar kita tentang dosa. Keuntungan tersebut (satu pengertian benar tentang dosa) adalah lebih tepat dikarenakan oleh Sepuluh Hukum daripada hukum upacara manapun. Jika Paulus hanya membicarakan tentang hukum upacara, gambaran dosa yang bagaimana yang Anda miliki?)
-
-
-
- Alasan sebagian orang mengajarkan kalau Paulus tidak memaksudkan Sepuluh Hukum adalah karena mereka khawatir kalau orang-orang Kristen tidak akan perduli tentang hukum, khususnya hukum Sabat. Baca kembali Roma 7:5-6. Maukah Anda terikat kepada kebenaran karena perbuatan bagi hukum Sabat – atau hukum-hukum yang lainnya? (Sahabat, saya mau diselamatkan oleh rahmat bagi segenap hukum! Saya mau dituntun dalam cara baru oleh the Roh Kudus bagi segenap hukum! Pemikiran kalau Paulus mengecualikan sebagian dari hukum (Sepuluh Hukum) menyepelekan rahmat.)
-
-
- Baca Roma 7:8-11. Apakah ini kelihatannya benar kepada Anda? Apakah Anda pernah memperhatikan ketika seseorang mengatakan kepada Anda kalau mereka tidak dapat memiliki sesuatu, kemudian mereka berusaha keras untuk memilikinya? Disisi lain, jika memiliki sesuatu adalah selalu suatu pilihan, maka mereka tidak akan perduli untuk memilikinya. Dapatkah Anda membuktikan, dalam pengamatan Anda, kebenaran yang Paulus tuliskan?
-
- Baca Roma 7:12. Apakah sifat dari Sepuluh Hukum? (Sepuluh Hukum adalah baik! Sepuluh hukum adalah “kudus, benar dan baik.”)
-
-
- Kalau Sepuluh Hukum begitu baik, apa yang salah? (Yang salah adalah kita! Yang salah adalah sifat alami kita yang berdosa. Kita perlu menggantinya dengan pimpinan Roh Kudus.)
-
-
-
- Mengapa mati terhadap Sepuluh Hukum menolong kita untuk mencapai pimpinan Roh Kudus? (Kita tidak lagi harus khawatir kalau gagal dalam menuruti Sepuluh Hukum akan membawa mati. Yesus mati bagi kita. “Kamu juga telah mati bagi hukum Taurat oleh tubuh Kristus” (Roma 7:4). Kita bebas untuk hidup oleh RohNya.)
-
-
-
- Apakah ada dari diskusi kita sejauh ini yang kelihatannya mengarah kepada orang-orang Kristen yang baru bertobat? (Jauh daripada itu. Pemikiran akan penurutan terhadap hukum, pemikiran kalau kita dapat menyelamatkan diri kita dengan ketabahan dan berlaku baik, adalah satu masalah menyeluruh.)
-
-
- Baca Roma 7:13. Bagaimana dengan hukum yang “menjadi kematian bagiku?” (Paulus mengulangi kalau itu bukanlah hukum, tetapi dosa. “Tetapi supaya nyata, bahwa ia adalah dosa, ia mendatangkan kematian bagiku.” Pengalaman kita dengan dosa mengajar kita kalau itu membawa bahaya. Itu membawa kesedihan. Itu membawa kematian. Sekali lagi, Paulus kelihatannya menanyakan kita untuk menguji apa yang ia katakan terhadap pengalaman kita sendiri.)
III. Pergumulan
-
- Baca Roma 7:14-16. Menurut Anda siapakah yang Paulus jelaskan disini? Dirinya atau seorang Kristen yang baru? (Mengapa yang memaksudkan orang lain ketika ia menggunakan kata “saya?”)
-
-
- Renungkan argumen yang Paulus buat dalam pelajaran kita dua minggu yang lalu. Apakah pekabaran dia secara keseluruhan? (Dalam Roma 5 kita telah mempelajari kalau Yesus telah membayar hukuman atas dosa-dosa kita. Dalam Roma 6, Paulus katakan “jangan berlebihan” dan berpikir tidak apa-apa untuk terus menerus dalam dosa. Sekarang, dalam Roma 7 Paulus katakan lagi, “jangan berlebihan,” dan mengharapkan Anda berhenti berdosa. Setiap fasal dibangun dari yang sebelumnya untuk menghindari kesimpulan-kesimpulan ekstrim. Paulus tidak mengajar orang-orang yang baru dalam iman, ia mengajar semua orang-orang Kristen.)
-
-
- Baca Roma 7:17-20. Apakah alasan yang diberikan Paulus untuk melakukan hal-hal yang tidak mau ia lakukan? Apakah alasan yang ia berikan bagi dosa-dosanya? (Ia katakan, “dosa yang diam di dalam aku!”)
-
-
- Apakah kita pernah mendengar pemikiran ini dari Paulus di awal fasal ini? (Ini kembali kepada seluruh permasalahan dengan hukum. Tidak ada yang salah dengan hukum, tetapi adalah reaksi alami dosa kita yang bereaksi terhadap Sepuluh Hukum dengan satu kerinduan untuk berdosa (Roma 7:4-12).
-
-
- Baca Roma 7:21-24. Apakah Anda mengerti dengan tepat apakah yang dirasakan Paulus? (Setiap orang Kristen yang jujur harus merasakan seperti ini. Paulus menyatakan pendapat dari kita semua.)
-
- Baca Roma 7:25. Siapa yang telah menyelamatkan kita? (Yesus! Yesus memberikan kita rahmat!)
-
-
- Mari lihat hal ini dari sudut yang berbeda. Seandainya Paulus menulis hanya kepada orang-orang Kristen yang muda dan belum matang. Apa yang akan dikatakan kepada orang-orang Kristen yang sudah matang? (Mereka tidak punya alasan untuk berdosa. Tetapi, yang lebih mematahkan semangat, mereka tidak memiliki pengharapan akan keselamatan. Ini adalah satu argumen lain untuk kebenaran oleh perbuatan, dan itu harus ditolak.)
-
-
- Saya tidak dapat membiarkan kita disini. Kita akan mempelajari Roma 8 minggu depan, tetapi mari baca Roma 8:1-4. Kabar baik apakah bagi kita yang masih bergumul dengan sifat alami dosa kita? (Kita, “melalui Kristus Yesus,” telah “dibebaskan dari hukum dosa dan kematian.” Betapa sukacita!)
-
- Sahabat, Paulus tidak menyerang Sepuluh Hukum. Musuh adalah sifat alami kita untuk berdosa. Sifat alami kita tidak bereaksi baik terhadap hukum. Pergumulan kita dengan sifat alami kita berlangsung terus selama perjalanan Kekristenan kita. Tetapi, kabar baik yang besar adalah di dalam Yesus Kristus tidak ada tuduhan terhadap kita. Jangan ijinkan mereka yang sadar atau tidak sadar mempertahankan kebenaran oleh perbuatan merampok sukacita Anda. Terima saja pemberian yang ditawarkan Yesus.
IV. Minggu depan: Tidak Ada Tuduhan.