Pertentangan di Alam Semesta Tentang Karakter Allah
(Ayub 1, Yehezkiel 28, 1 Yohanes 4)
Indonesian
Year:
2013
Quarter:
4
Lesson Number:
12
Pendahuluan: Kita semua tahu kalau Allah itu baik, bukan? Bahkan, di gereja saya yang lama kita menambahkan kalimat “setiap saat, dan sepanjang masa, Allah itu baik”. Oleh karena itu, apa yang akan kita pelajari minggu ini? Anda mungkin tahu Allah itu baik, tetapi banyak orang yang tidak yakin. Kemungkinan terburuk adalah Anda bisa saja menjadi dasar dimana orang lain membentuk pendapat tentang Allah. Mari selidiki apa yang Alkitab katakan tentang hal ini dan apa yang harus kita lakukan!
- Masalah Alam Semesta
- Baca Ayub 1:1-3. Apa yang kita pelajari tentang karakter Ayub? (Ia “benar dan tidak bercela”. Ia seorang yang baik.)
- Apa yang kita ketahui tentang keuangannya? (Ia kaya.)
- Apa yang kita ketahui tentang reputasinya? (Ia orang “terhebat”.)
- Apa yang kita ketahui tentang keluarganya? (Keluarganya besar!)
- Baca Ayub 1:4-5. Apa sikap Ayub terhadap hidup kerohanian anak-anaknya? (Ia terlibat. Ia mempersembahkan korban bakaran untuk mereka dan mengakui dosa-dosa mereka.)
- Dapatkah orang tua mengakui dosa anak-anak mereka? (Baca 1 Yohanes 5:16-17. Apa yang Ayub lakukan dan ayat ini sudah lama menarik perhatian saya. Saya tidak mengerti sepenuhnya apa yang terjadi – tetapi kelihatannya sebagian dosa dapat diampuni melalui doa orang lain.)
- Baca Ayub 1:6-7. Mengapa Setan menjadi bagian dari pertemuan ini?
- Apakah arti dari pertanyaan Allah? Apakah Allah meragukan dimana tempat tinggal Setan? Apakah Allah menentang kehadiran Setan?
- Baca Yehezkiel 28:13-14. Dimanakah mahluk mulia ini hidup? (Di sorga. “Di gunung suci Allah”.)
- Baca Yehezkiel 28:15-16. Apa yang terjadi kepada mahluk mulia ini? (Karena berbuat jahat, ia diusir dari sorga.)
- Baca Yehezkiel 28:17. Apakah sumber kejahatan dari mahluk ini? (Kesombongan yang timbul dari kecantikan. Itu mengotori pemikiran mahluk ini.)
- Baca Wahyu 12:7-9. Apa yang disarankan disini identitas dari mahluk mulia itu? (Setan.)
- Mari baca kembali Ayub 1:6-7 dan pertimbangkan apa yang sudah kita pelajari tentang latar belakangnya dari Yehezkiel dan Wahyu. Mengapa Setan ada di dunia? (Ia dibuang dari sorga ke dunia.)
- Apakah Allah tahu akan hal ini? (Tentu saja! Ada pertentangan besar antara Allah dan Setan.
- Oleh karena itu, apakah sesungguhnya yang ditanyakan Allah? (Saya pikir Allah tidak ingin tahu. Pertemuan itu kelihatannya terjadi di sorga. Allah merendahkan Setan dengan mengingatkan kalau dia tidak lagi menjadi penghuni dari tempat yang paling diinginkan di sorga, tetapi menghuni bumi).
- Apakah Allah tahu akan hal ini? (Tentu saja! Ada pertentangan besar antara Allah dan Setan.
- Baca Ayub 1:1-3. Apa yang kita pelajari tentang karakter Ayub? (Ia “benar dan tidak bercela”. Ia seorang yang baik.)
- Baca kembali jawab Setan dibagian akhir Ayub 1:7. Setan tidak sesungguhnya tidak menjawab. “Bumi” adalah jawab yang tepat. Dari cara Setan menjawab bagaimanakah sikapnya? (Setan menyombongkan diri walaupun dia diusir kebumi, ia sekarang adalah penguasa bumi.)
- Baca Ayub 1:8. Apakah Allah ingin tahu kalau Setan telah bertemu dengan Ayub? (Tidak. Allah menentang pengakuan Setan sebagai penguasa bumi. Allah mengingatkan Setan kalau orang terhebat di Timur adalah pengikut Allah, bukan pengikut Setan. Sesungguhnya, Ayub menghormati Allah, tetapi “menjauhi” Setan.)
- Baca Ayub 1:9-11. Setan dapat saja menjawab, “Saya sedang membereskan masalah tersebut”. Mengapa ia menjawab seperti itu? (Setan menghina Allah. Ia katakan Ayub sama saja seperti seorang pelacur – ia melayani Allah demi uang, bukan karena mengasihi Allah atau karena suka melakukan apa yang benar.)
- Mengapa Setan berkata demikian? Apakah tujuannya hanya untuk menghina Allah, atau Setan memang berpikiran demikian?
- Baca Kejadian 3:1-5. Bagaimanakah Setan memenangkan posisinya di bumi? (Ia menjanjikan Hawa sesuatu yang menurutnya tidak akan diberikan oleh Allah. Ia menyuap Hawa.)
- Selanjutnya ke Ulangan 28 dan baca Maleakhi :10-11. Apakah tuduhan Setan benar? (Kebenaran yang dibelokkan adalah cara bekerja Setan. Ya, adalah benar mengikut Allah pada umumnya membawa berkat. Pertanyaan kepada Ayub dan masing-masing kita adalah: apakah Anda mengikut Allah karena berkat-berkatNya?)
- Baca Ayub 1:12. Siapa yang diuji disini? Apakah ini ujian akan karakter Allah atau ujian akan karakter Ayub? (Paling tidak ujian bagi Ayub. Apakah ia seperti seorang pelacur? Atau, ia melayani Allah karena mengasihi dan setia akan Allah? Disisi lain Allah menantang kekuasaan Setan atas bumi dengan menunjuk kepada Ayub.)
- Karakter siapakah yang dipertanyakan? (Setan! Kita tahu hal-hal buruk akan terjadi ketika Ayub jatuh ke “tangan” Setan.)
- Kalau Anda membaca keseluruhan dari buku Ayub (atau bahkan keseluruhan dari fasal satu), Anda akan melihat hal-hal buruk yang menimpa Ayub. Kalau Anda menjadi Ayub, apakah yang akan Anda katakan kalau Anda mengetahui alasan sebenarnya mengapa hal-hal buruk terjadi dalam hidup Anda?
- Apakah ini “adu dada” antara Allah dan Setan – dan Ayub menderita?
- Atau, apakah ini tantangan paling mendasar atas karakter Allah?
- Menurut Anda apakah ini adalah “satu kali” saja? Atau, menurut Anda situasi Ayub terjadi berulang-ulang di bumi?
- Seandainya Anda menjawab, “Ya, saya pikir situasi itu terjadi berulang-ulang, dan bahkan terjadi dalam hidup saya saat ini!” Kalau permasalahnnya adalah karakter Ayub (gantinya karakter Allah), bagaimanakah ini konsisten dengan kasih karunia? Bagaimanakan ini konsisten dengan kebenaran melalui iman?
- Jawaban Alam Semesta
- Baca Matius 20:17-19. Apakah yang dinyatakan tentang pengorbanan sukarela Yesus bagi kita? (Ia meramalkannya. Yesus dapat menghindar dan tidak pergi ke Yerusalem.)
- Lihat ayat 19 dan pertimbangkan tiga hal yang Yesus katakan akan dilakukan orang kafir kepadanya. Apakah Anda suka kalau orang lain mentertawakan Anda – bukan karena bergurau, tetapi karena mereka pikir Anda tidak pantas dihormati?
- Apakah Anda suka kalau orang menyakiti Anda secara fisik, dan mereka melakukannya karena mereka bisa?
- Apakah Anda mau dibunuh dengan cara yang menyakitkan?
- Lihat ayat 19 dan pertimbangkan tiga hal yang Yesus katakan akan dilakukan orang kafir kepadanya. Apakah Anda suka kalau orang lain mentertawakan Anda – bukan karena bergurau, tetapi karena mereka pikir Anda tidak pantas dihormati?
- Baca 1 Yohanes 4:10. Mengapa Yesus dengan sukarela menjalani penghinaan, penyiksaan dan kematian? (Ia mengasihi kita. Ia dikorbankan untuk dosa-dosa kita.)
- Baca Roma 3:21-25. Apakah kebenaran kita bergantung pada penurutan akan hukum? (Tidak! Ini adalah “kebenaran dari Allah, terpisah dari hukum”.)
- Atas apakah kebenaran kita bergantung? (Kita semua telah berdosa, tetapi Yesus telah mati bagi kita. Ini ditunjukkan dalam pelayanan kaabah yang telah pelajari kwartal ini.)
- Apakah yang diminta dari kita? (Beriman dalam darahNya. Ini berlawanan dengan beriman akan perbuatan baik kita.)
- Baca Roma 3:26. Bagaimanakah kematian Yesus bagi kita terhadap keadilan? (Masih ingatkah Anda ketika kita mempelajari 2 Samuel 14:4-9?) Cerita ini menyatakan “aturan hukum”. Kalau seorang raja menyatakan hukum tidak perlu dipatuhi, ia secara pribadi bertanggung jawab akan pelanggaran. Ketika Yesus, dalam kasih, memutuskan untuk membebaskan kita dari hukuman mati – tuntutan hukum atas dosa – Ia menanggung hukumanNya. Ini yang dimaksudkan Roma 3:26 dimana ketidakadilan dipertimbangkan sebagai “keadilan”.)
- Baca Matius 20:17-19. Apakah yang dinyatakan tentang pengorbanan sukarela Yesus bagi kita? (Ia meramalkannya. Yesus dapat menghindar dan tidak pergi ke Yerusalem.)
- Kemuliaan bagi Allah
- Kembali lagi kepada Ayub. Ingat kita mempertimbangkan dua pertanyaan: “Karakter siapakah yang diuji, Allah atau Ayub? Dan, “Kalau karakter Ayub yang dipertanyakan, bagaimanakah ini konsisten dengan kebenaran melalui iman?” Baca Matius 5:16. Bagaimanakah memusatkan perhatian akan jawaban Ayub menjawab pertanyaan tentang karakter Allah? (Tindakan kita memantulkan Allah. Kesetiaan Ayub memantulkan Allah.)
- Baca 1 Yoyanes 4:11-12. Bagaimana Ayub menunjukkan kalau argumen pelacur Setan salah? (Pengikut Setan mengikut dia karena apa yang mereka pikir akan dapatkan. Pengikut Allah mengikut Dia karena kasih.)
- Apakah perbuatan perlu? Apakah penurutan akan hukum Allah perlu? (Tidak ada gunanya bagi keselamatan kita. Tetapi, penting untuk memantulkan kemuliaan Allah. Kalau kita menurut, kalau kita mengasihi orang lain, maka kita memantulkan karakter Pencipta dan Penebus kita.)
- Sahabat, maukah Anda meminta Roh Kudus hari ini untuk menolong Anda memuliakan Allah dengan perbuatan-perbuatan Anda? Dengan kasih Anda?
- Minggu Depan: Amaran-amaran dari Kaabah