Nyanyian Kasih Yang Indah
(Kidung Agung 1, 5 & 8, Imamat 20)
Indonesian
Year:
2019
Quarter:
2
Lesson Number:
6
Pendahuluan: “Semusim dalam Keluarga” adalah keinginan. Ini yang membentuk sebuah keluarga, bukan? Minggu ini kita akan mempelajari kesenangan dan kekurangan dari memiliki keinginan. Bukankah topik ini menarik? Mari kita menyelam ke dalam pelajaran Alkitab dan melihat pelajaran apa yang dapat kita temui!
- Keinginan
-
- Baca Kidung Agung 1:1-2. Seberapa hebatnya kah sebuah kecupan (Lebih manis dari anggur.)
-
-
- Ketika Kidung Agung (secara singkat “Kidung”) mengatakan bahwa “cinta” lebih menyenangkan dari anggur, apakah ia sedang membicarakan cinta atau mendiskripsikan sebuh kecupan? (Kecupan adalah expresi cinta.)
-
-
- Baca Kidung 1:3. Siapa yang menggunakan minyak yang harum? (Lelaki tersebut.)
-
-
- Mengapa bau itu disebut? (Cinta melibatkan sentuhan kecupan dan kenikmatan dari bau yang harum.)
-
-
- Baca Kidung 1:10. Bagaimana perhiasan berperan dalam pendeskripsian kecantikan dalam Alkitab? (Indikasinya adalah bahwa barang ini membuat orang terlihat lebih cantik.)
-
- Baca Kidung 1:12-14. Siapa lagi yang mengenakan minyak yang harum? (Wanita tersebut.)
-
-
- Lelaki itu direferensikan sebagai “sebungkus mur tersisip diantara buah dadaku” dan “setangkai bunga pacar.” Ketika saudara memakai parfum, apakah saudara menyadarinya sepanjang hari? Biasanya, suatu harum yang baru akan terasa sepanjang hari. Ia secara terus-menerus menyadari kehadirannya.)
-
-
-
-
- Pelajaran apakah yang kita dapat dari ayat ini? (Pentingnya untuk menaruh orang yang kita kasihi dipikiran kita!)
-
-
-
-
- Bagaimanakah cara kerjanya dalam pernikahan? Apakah saudara selalu berkecupan? Apakah saudara selalu memikirkan pasangan saudara sepanjang hari? Apakah pikiran saudara berisi pikiran yang menyenangkan, bagaikan bunga-bunga? Apakah saudara tetap melalukannya setelah pernikahan yang cukup lama?
-
-
- Baca Kidung 1:15-16. Nasehat baik apa yang kita temui disini? (Katakan pada pasanganmu bahwa ia terlihat hebat!)
-
-
- Fokuskan perhatian kita pada bagian akhir dari ayat 16. Apakah maksudnya “sungguh sejuk pertiduran kita”? Apakah ini berarti saudara menggunakan sprei yang bernuansa hijau sejuk? (Sesuatu yang sejuk adalah terlihat hidup dan berkembang. Ini tidak menyarankan agar binatang piaran saudara dapat tidur bersama saudara atau untuk tidak mencuci sprei sudara. Ini artinya untuk menjaga agar kehidupan cinta saudara tetap segar.)
-
- Sikap Positif
-
- Baca Kidung 5:9. Pernahkah saudara menanyakan hal ini pada pasangan saudara?
-
- Baca Kidung 5:10-11 dan Kidung 5:13-15. Apakah memang kepalanya bagaikan emas murni dan tubuhnya berhiaskan batu nilam? (Tentu saja tidak jika ia adalah manusia.)
-
-
- Maka, apakah yang sebenarnya sedang dikatakan (Ia sedang membesar-besarkan kerupawanannya.)
-
-
-
- Jika saudara menghadiri pertemuan wanita-wanita, dan kemudian berdiskusi mengenai suami-suami, apakah saudara membesar-besarkan tampang mereka atau membesar-besarkan kejelekannya?
-
-
-
-
- Bagamana dengan saudara, para suami, bagaimana saudara berbicara tentang istri saudara?
-
-
-
-
-
- Apakah pengaruhnya membicarakan keluhan saudara terhadap pikiran? (Ini menimbulkan sikap yang negatif. Saudara seharusnya mengatakan hal positif mengenai pasangan saudara.)
-
-
-
- Baca Kejadian 4:1. Versi NIV mengatakan “tidur” dengan istri saudara dan versi NKJV mengatakan “mengenal” istri saudara. Kata akar Ibrani mengatakan dengan melihat kita mengerti. Mengapa mengadakan hubungan intim digambarkan sebagai “mengenal?” (Ini adalah keintiman paling besar. Tidak ada lagi rahasia.)
-
-
- Saya sering membaca mengenai “pernikahan terbuka”, maksudnya dimana suatu pasangan mengijinkan untuk berhubungan intim dengan orang lain. Belakangan ini saya jarang membaca hal ini. Jika jenis pernikahan ini sudah memudar, mengapa? (Merea melakukan kesalahan dengan beranggapan bahwa saudara dapat “mengenal” orang lain secara intim dan tidak akan dirubahkan. Pernikahan semacam ini tidak akan bertahan lama.)
-
-
-
- Baca Kejadian 2:24-25. Apakah sisi positif dari “mengenal” pasangan saudara? (Inilah bagian dimana terjadinya “satu daging.” Hubungan intim membawa saudara bersatu. Ini menjaga agar hubungan pernikahan tetap sehat. Itulah sebabnya perzinahan meruntuhkan hubungan pernikahan.)
-
- Penentuan Waktu
-
- Baca Kidung 8:1-2. Apa yang ia ingin dapat dilakukan? (Mengecupnya.)
-
-
- Apa permasalahannya? (Masyarakat. Budaya akan menentangnya. Namun, menurutnya, jika ia adalah saudara laku-lakinya, maka tidak ada orang yang akan menghinanya.)
-
-
-
- Pelajaran apakah yang kita temui? (Ada waktu, tempat, dan batasan hubungan dalam keintiman dengan orang lain.)
-
-
- Baca Kejadian 8:4. Apa yang dikatakan ayat ini perihal penentuan waktu? (Mereka yang belum menikah harus menggunakan pengendalian diri atas penentuan waktu. “Membangkitkan cinta” pada waktu yang salah adalah hal yang berbahaya.)
-
-
- Budaya Modern di Amereka Serikat mengatakan bahwa hal ini tidaklah benar, bahwa orang muda tidak dapat mengendalikan kapan cinta mereka “bangkit”. Bagaimana menurut saudara? (Budaya Modern tidak ingin menyarankan pengendalian diri. Ketika saya masih muda tidak saya temui ibu-ibu yang tidak menikah, dan adalah sangat jarang untuk menemukan orang hamil diluar nikah. Hal itu bukanlah karena adanya pemakaian pil pengendali kelahiran, dan bukan juga karena adanya aborsi. Namun, lebih karena “pengendalian” yang disebabkan adanya tekanan dari masyarakat.)
-
-
-
- Apakah “pengendalian diri” berbeda dengan gereja? (Seorang pengantin wanita melaporkan pada istri saya bahwa itu telah mengadakan hubungan intim sebelum menikah, dan juga orang lain juga melakukan hal yang sama. Hal ini menyarankan bahwa sikap telah sepenuhnya terbalik dalam sebuah generasi.)
-
-
-
- Apakah pengaruhnya kurangnya peranan ayah terhadap “musim dalam keluarga?” (Seorang anak tidak pernah mengalami hubungan yang sebenarnya jika ada ayah.)
-
-
- Baca Kidung 8:8. Siapa yang berbicara disini? (kakak-kakaknya)
-
-
- Apa yang ingin mereka lakukan? (Menyiapkan adik kecil mereka untuk sebuah pernikahan.)
-
-
- Baca Kidung 8:9. Apakah pilihan yang diberikan kepada adik perempuan ini? (Menjadi tembok atau pintu. Ia akan memilih menerima atua menolak berhubungan intim sebelum menikah.)
-
-
- Bagaimanakah hasilnya dapat berubah tergantung keputusan perempuan ini? (Ia dapat menjadi “menara” atau “perak”, atau akan “dipalang” pada tempat yang terbatas.)
-
-
-
-
- Apa arti ayat ini menurut saudara? (Menurut saya ini mengacu kepada kesombongan dan kekayaan. Sementara yang lain mengacu kepada pilihan yang terbatas.)
-
-
-
- Baca Kidung 8:10. Pilihan manakah yang dibuat oleh adik perempuan itu? (Ia adalah sebuah “tembok.” Ia tidak berhubungan intim sebelum menikah.)
-
-
- Bagaimana pengaruhnya terhadap pasangan nikahnya? (Adanya perasaan kepuasan.)
-
-
-
-
- Mengapa hal ini benar adanya? (Sebab mereka tidak dibandingkan dengan orang lain.)
-
-
- Pandangan Allah
-
- Baca Imamat 20:10. Seberapa seriusnyakah perzinahan di mata Allah?
-
- Baca Imamat 20:13. Dosa apakah yang disebut disini? (Seks yang homoseksual.)
-
-
- Seberapa seriusnya kah hal ini di mata Allah? (Seperti perzinahan, ini adalah dosa dengan hukuman mati.)
-
-
-
- Perhatikan frase, “darah mereka tertimpa atas mereka.” Apakah maksudnya? (Menurut saya artinya adalah bahwa mereka membuat pilihan yang buruk. Allah memandangnya sebagai pilihan mereka.)
-
-
- Baca Imamat 20:22-24. Apakah yang diajarkan mengenai budaya populer? (Bahwa budaya ini akan memiliki standard yang berbeda dengan milik Allah. Allah membenci budaya ini.)
-
-
- Tidak satupun dari budaya modern barat yang menjatuhkan hukuman mati atas perzinahan dan homoseksual. Apa yang perlu kita perhatikan perihal pandangan Allah? (Bahwa penghakiman Allah atas hal-hal ini adalah final sifatnya dan merupakan penghakiman yang pokok.)
-
-
- Apakah ini hanya merupakan standard dari buku Perjanjian Lama? (Baca Roma 1:26-27 dan 1 Korintus 6:9-10. Opini Allah adalah sama dalam buku Perjanjian Baru. Jika saudara ada waktu, baca Roma 1. Pasal ini mengikuti jejak perkembangan dosa, dan memiliki pelajaran-pelajaran yang menarik.)
-
- Sahabatku, Allah menciptakan seks. Ia mengatakan kepada kita bahwa hubungan percintaan dan seks adalah indah. Namun, Ia membuat penentuan waktu dan pembatasan sikap. Maukah saudara memutuskan, saat ini, dengan bantuan Roh Kudus untuk menurut kehendak Allah dalam masalah ini?
- Minggu Depan: Kunci Kepada Kesatuan Keluarga.