Mengalahkan Dosa
Roma 6
Indonesian
Year:
2017
Quarter:
4
Lesson Number:
7
Pendahuluan: Dua minggu yang lalu kita telah mempelajari bahwa Yesus mati untuk membenarkan “yang jahat” (Roma 4:5). Ini merupakan kabar baik, namun hal tersebut dapat mengarahkan kita untuk menyimpulkan bahwa “kejahatan adalah suatu kesenangan” (setidaknya untuk sesaat), oleh karenanya saya dapat berbuat kejahatan dan kemudian diselamatkan. Ini bukanlah kesimpulan yang Paulus mau kita lakukan. Dan hal ini juga bukanlah tujuan Allah bagi kita. Allah menghendaki kita untuk jalan menuju ke kebenaran gantinya berkubang di dalam dosa. Mari kita menggali pelajaran Alkitab kita minggu ini dan belajar lebih banyak lagi!
- Hidup Baru
- Baca Roma 6:1. Bagaimana cara saudara menjawab pertanyaan Paulus? Ingat kembali bagaimana di dalam Roma 5:20, Paulus menyampaikan kita bahwa dimana dosa bertambah maka “kasih karunia juga bertambah lebih banyak lagi.”
- Baca Roma 6:2. Jawaban apakah yang diberikan Paulus atas pertanyaannya? Apakah jawaban Paulus adalah suatu yang tidak pasti? (Tidak, ia tidak memberikan jawaban yang tidak pasti, dan tidak, dia tidak menginginkan agar kita terus berbuat dosa.)
- Baca Roma 6:3-4. Apakah saudara mengenal orang yang memiliki masalah kesehatan yang berkepanjang, dan mereka harus melakukan hal seperti mengurangi berat badan, berolahraga dan makan lebih bijak? Namun, gantinya melakukan hal-hal tersebut, mereka hanya menelan obat untuk memerangi masalah penyakit mereka. Apabila hal ini masuk akal, mengapa tidak bergantung saja pada kasih karunia dan terus berbuat dosa? Alasan apakah yang Paulus berikan pada kita agar lebih khawatir terhadap masalah yang dihadapi orang saat ini, yaitu dosa dalam hidup kita? (Ketika kita telah dibaptis, kita telah mati bersama Yesus dalam dosa kita. Tujuannya adalah agar kita tidak lagi berbuat dosa, dan menghidupkan kehidupan yang baru.)
- Baca Roma 6:5. Bagaimana cara saudara untuk membandingkan kematian dengan kebangkitan? Apakah perbedaan sifat dari keduanya? (Kematian adalah sesuatu yang mengerikan. Ini secara umum adalah akhir dari kehidupan. Kebangkitan adalah awal dari kehidupan. Ini adalah pengharapan dan kesenangan. Apa yang kita inginkan!)
- Baca Roma 6:6-7. Mengapa Yesus mati bagi kita? (Untuk membebaskan kita dari dosa dan penaltinya.)
- Dapatkah saudara lihat bagaimana tinggal di dalam dosa mengalahkan tujuan kematian Yesus bagi dosa saudara?
- Perhatikan kalimat yang digunakan Paulus, “hamba atas dosa.” Bagaimanakah dosa memperhamba kita? (seorang anak muda yang dipacari oleh anak perempuan saya baru saja meninggal karena kecanduan obat. Ia tidak dapat melepaskan dirinya dari kecanduannya tersebut. Ia adalah hamba, dan hal itu mengambil nyawanya. Paulus berkata “hidupkan lah kehidupan baru” dan bukan hidup yang lama yang hidup dalam perhambaan dosa.)
- Baca Roma 6:8-9. Kita menemukan sebuah kata lain yang seringkali dihubungkan dengan kata perhambaan, yaitu “kemahiran. Apa yang tidak lagi memeliki kemahiran di atas Yesus? (Kematian.)
- Apakah hal ini juga benar adanya bagi kita?
- Baca Roma 6:10. Bagaimana Yesus menghidupan kehidupanNya setelah kebangkitan? (Ia hidup bagi Allah.)
- Bagaimanakah seharusnya kehidupan saudara setelah dibaptiskan?
- Menurut saudara mengapa Paulus berbicara banyak perihal kematian dalam diskusi mengenai pembenaran oleh iman? (Baca Roma 7:1-2. Inilah tema Paulus. Ketika kita mati terhadap hukum, maka hukum tidak lagi memiliki otoritas atas kita. Begitu juga, jika kita mati di dalam Yesus melalui baptisan, ka dosa tidak lagi memiliki otoritas atas kita. Latihlah kebebasanmu dan tolaklah dosa!)
- Sikap yang Baru
- Baca Roma 6:11-13 Paulus berbicara mengenai mengorbankan tubuh kita bagi “dosa” atau mengorbankan diri kita bagi “Allah.” Dapatkah saudara memberikan contoh praktis atas bagaimana saudara dapat mengorbankan diri bagi Allah gantinya mengorbankan diri bagi dosa?
- Saat Paulus menggunakan kata “korban,” bagaimanakah kata tersebut dapat menerangkan kepada kita akan pentingnya pilihan yang kita buat? Kasih karunia tidak mengelakkan kita dari pilihan-pilihan yang sulit. Kita perlu memilih untuk menuruti jalan yang telah disiapkan Allah dihadapan kita.)
- Apakah kita sendiri dalam melakukan pilihan ini? (Roh Kudus menolong kita dalam menuntun pilihan kita. Lihat, Yohanes 16:7-11 dan Galatia 5:16.)
- Baca Roma 6:14. Mari kita lihat bagaimana pengertian kita akan ayat ini. Mengapa kasih karunia menolong kita lebih dari hukum yang dapat menolong kita ketika untuk dapat bebas dari keahlian berbuat dosa dan kematian? Tidakkah hukum lebih menunjukkan dosa apa yang kita lakukan. Namun, hukum, menurut Paulus, “hanyalah membawa kemarahan” (Roma 4:15). Ketika kita telah aman dalam keselamatan kita, oleh karena rahmat yang disediakan Yesus, maka kita memiliki kebebasan untuk membuat pilihan yang benar tanpa dibebani tuntutan dosa. Kita tidaklah terjebak dengan dosa sebagai keahlian kita.)
- Pernahkah saudara merasa putus asa oleh karena standar surga yang begitu tinggi, sementara standar saudara begitu rendah? (Inilah sikap yang dienyahkan dengan mempercayai bahwa Yesus memberikan saudara pembenaran oleh iman sahaja. Dosa dan kematian tidak lagi menjadi tuan saudara.)
- Perhambaan
- Baca Roma 6:15. Tidakkah ayat ini terdengar sama seperti Roma 6:1-2? Menurut saudara mengapa Paulus mengulangi gagasan ini pada pasal yang sama? (Ia menekankan bahwa rahmat tidaklah seharusnya menjadi dorongan terhadap berbuat dosa.)
- Baca Roma 6:16. Apakah kedua pilihan kita? (Secara pasti, adalah kematian atau kebenaran
- Jabarkanlah jalan kepada setiap pilihan? (Kita membuat pilihan untuk “mengorbankan” diri kita terhadap dosa atau untuk menurut. Pilihan itu menaruh kita pada jalan menuju kematian ataupun kebenaran
- Mengapa Paulus menggunakan frase “menuntun kepada” kematian ataupun kebenaran? (Karena aspek dari kehidupan Kristen ini adalah suatu proses. Kasih karunia berlaku seketika. Kehidupan yang memilih untuk menurut adalah suatu proses.)
- Ada penawaran besar dari pemikiran yang bukan Alkitabiah pada dunia modern ini. Satu menyangkut adanya serangan pandangan yang berganda atas seks dan jenis kelamin. Gantinya “laki-laki dan perempuan (Allah) jadikan mereka” (Kejadian 1:27), kita dapat memilih untuk menjadi campuran laki-laki dan perempuan yang kita inginkan. Bagaimana saudara dapat mempertahankan pandangan “ganda” atas dosa dan penurutan? Tidakkah mereka yang diselamatkan oleh rahmat berdosa juga? (Apa yang merupakan berganda adalah pilihan yang dibuat. Jika saudara tidak memilih untuk menuruti Allah, makan saudara sedang memilih untuk tidak menurutiNya. Saudara memiliki berbuat dosa.)
- Baca Roma 6:17-18. Penurutan yang macam manakah yang membuat Paulus bersyukur? (Penurutan yang sepenuh hati.)
- Oleh karena kita mengatahui bahwa dosa bukanlah timbul karena kita dibaptiskan, maka apakah yang Paulus maksud dengan perkataan bahwa kita “telah dibebaskan dari dosa?” (Jika saudara memilih untuk berdosa, maka saudara adalah hamba terhadapnya. Jika saudara memilih penurutan, maka saudara tidak lagi menjadi hamba dosa.)
- Pikirkanlah hal ini dari istilah politik. Saudara dapat memilih untuk mendukung atau tidak mendukung negara saudara, saudara tetap tinggal disana, namun saudara adalah pemberontak atas prinsip-prinsipnya. Jika saudara memilih untuk menuruti Allah, apakah saudara sedang berontak atas prinsip-prinsip dosa?
- Baca Roma 6:19. Menurut saudara apakah yang dimaksud oleh Paulus atas perkataan ia menaruh sanggahannya dalam “istilah manusia?” Bagaimana lagi dapat dicantumkannya? (Perbudakan adalah wajar pada zaman Paulus. Paulus membandingkan pilihan kita dengan perbudakan, meskipun Paulus sadar bahwa hal ini bukanlah sebuah keputusan yang sempurna untuk membandingkna keduanya.)
- Mari kita uji perkataan Paulus dengan pengalaman saudara sendiri. Ketika Paulus mengacu keapda “kejahatan yang semakin meningkat,” apakah konsep ini yang saudara mengerti? Apakah dosa bersifat candu dan bersifat progresif?
- Jika saudara menjawab, “ya”, itu juga pengalaman saya, maka apakah artinya terhadap sanggahan bahwa pilihan kita merupakan sebuah pilihan berganda? (Ini telah terbukti kebenarannya. Jika satu pilihan menuntuk kepada pilihan yang serupa, dan setiap pilihan membawa kita lebih jauh kearah jalan yang dituju, maka kita sebenarnya hanya memiliki dua pilihan.)
- Apakah saudara dapat mengkonfirmasikan bahwa jika saudara memilih untuk menurut, maka pilihan itu menjadi semakian mudah seiring waktu?
- Baca Roma 6:20-22. Paulus menanyakan suatu pertanyaan yang sangat penting. Mengingat masa dalam hidup saudara ketika saudara memilih berbuat dosa. Bagaimana hal ini terjadi? Apakah saudara pada akhirnya malu atas pilihan yang saudara buat? (Pilihan kita memiliki konsekuensi yang langsung dan jangka-panjang terjadi. Memilih dosa menuntun kepada bahaya, malu dan kematian. Memilih penurutan menuntun kepada kebenaran, hidup yang diperbaharui, dan kehidupan kekal.)
- Baca Roma 6:23. Ingat bagaimana dalam pelajaran Roma 4:4-5, kita membahas perbedaan atas gaji yang diterima dengan hadiah yang cuma-cuma. Apakah kita meraih kematian, dan bukan meraih hidup kekal? (Ya! Kematian bukanlah sebuah hadiah. Kita meraihnya. Di sisi lain, hidup kekal adalah sebuah hadiah yang tidak dapat kita raih.)
- Sahabatku, masa depan saudara terbentang dihadapan saudara. Sudahkah saudara menerima hadiah kasih karunia! Hebat! Maukah saudara sekarang terus mengikuti jalan itu dengan memilih untuk menurut daripada memilih menjadi hamba dosa yang terus-menerus bertambah? Mengapa tidak memilih penurutan?
- Minggu depan: Siapakah manusia dalam Roma 7?