Tema Utama dalam 1 dan 2 Petrus

Error message

  • Deprecated function: unserialize(): Passing null to parameter #1 ($data) of type string is deprecated in css_injector_init() (line 53 of /home/krwester/gobibletranslations.org/sites/all/modules/css_injector/css_injector.module).
  • Deprecated function: unserialize(): Passing null to parameter #1 ($data) of type string is deprecated in css_injector_init() (line 53 of /home/krwester/gobibletranslations.org/sites/all/modules/css_injector/css_injector.module).
1 dan 2 Petrus
Indonesian
Year: 
2017
Quarter: 
2
Lesson Number: 
13

Pendahuluan: Kita telah tiba pada akhir pelajaran kita dari kedua surat Petrus untuk umat Kristiani mula-mula dan juga kepada kita. Apa yang telah kita pelajari dari seri pelajaran ini? Sebuah ulasan selalu dinantikan murid-murid di sekolah hukum saya, oleh karenanya mari kita kembali mengunjungi sebagian tema yang telah dianjurkan Petrus bagi kita!

 

  1. Kehidupan Nyata

 

  1. Baca Ulangan 28:1-6. Apakah yang dijanjikan bagi yang memiliki penurutan “penuh”?

 

  1. Baca Ulangan 28:15-20. Apakah yang dipastikan akan terjadi bagi mereka yang tidak menurut Allah dan mengabaikanNya?

 

  1. Baca 1 Petrus 1:6-7. Bagaimana hal ini dapat konsisten dengan janji-janji dalam buku Ulangan? (Petrus menerangkan kepada kita adanya pengecualian dalam ujian atas iman kita.)

 

  1. Perhatikan bagaimana 1 Petrus 1:6 dimulai dengan “Bergembiralah dalam hal itu.” Gembira dalam hal apa yang dimaksudkan? Mari kita cari tahu dengan membaca 1 Petrus 1:3-5. Apakah yang digambarkan tentang situasi kita saat ini? (Petrus mengatakan bahwa kita perlu menderita sekarang, namun pada saat yang sama Allah akan menjadi tameng kita sambil menunggu kehidupan kekal di surga.)

 

  1. Berhenti sejenak? Jika Allah adalah tameng kita, mengapa kita perlu mengalami penderitaan? (Mari kita lihat selanjutnya.)
  1. Siapa yang sedang menguji kemurnian iman kita? (Baca Ayub 1:1 dan Ayub 1:8-11. Dalam cerita tentang Ayub kita menemukan bahwa Setanlah yang sedang menguji kita, dan bukannya Allah.)

 

  1. Bagaimana Ayub mengilustrasikan ayat-ayat yang telah kita baca mengenai penurutan dan penderitaan? (Ayub menurut dan ia sangat diberkati. Namun, Setan mencoba untuk menunjukkan bahwa iman Ayub tidaklah murni.)

 

  1. Mengapa Setan diperbolehkan untuk campur tangan dalam berkat yang kita peroleh? (Baca 1 Petrus 2:21. Manusia memilih memperbolehkan dosa masuk ke dunia kita. Yesus menderita dan mati – mengambil tempat kita – untuk membawa kesudahan terhadap dosa. Kita tidak memiliki dasar untuk mengeluh ketika kita berbagi hanya sedekit saja bagian dari penderitaan Yesus – suatu penderitaan yang dapat menjadi begitu mengerikan jikalau Yesus tidak campur tangan untuk menyelamatkan kita. Sebagai tambahan, jika kita jujur, kebanyakan penderitaan kita datang dari ketidakturutan sepenuhnya terhadap Allah.)

 

  1. Penurutan Sepenuhnya.

 

  1. Baca 1 Peturs 3:9. Mengapa kita dipanggil untuk menurut? (“Agar kita dapat beroleh warisan berkat.”)

 

  1. Baca 1 Petrus 3:10-12. Bagaimana saudara akan membandingkan ayat yang kita baca ini dengan Ulangan 28? (Terdengar serupa dengan apa yang dituliskan dalam Ulangan 28.)

 

  1. Baca 1 Petrus 3:13-14. Menurut Peturs apakah peraturan yang umum berlaku? (Bahwa saudara secara umum tidak akan dicelakai karena berbuat kebaikan. Namun, walaupun saudara disakiti (seperti kasusnya Ayub), Allah akan memberkati saudara atas penderitaan yang tidak adil itu.)

 

  1. Apakah hasil dari pengertian dan percaya akan peraturan ini? (Tidak ada ketakutan. Kita boleh hidup dalam kedamaian.)

 

  1. Baca 1 Petrus 2:9 dan 1 Petrus 2:15. Alasan apa lagikah bagi kita untuk menuruti Allah? (Kita membawa kemuliaan bagi Allah. Hidup kita yang penuh penurutan merupakan pujian bagi Allah. Hidup kita akan bertentangan terhadap “pembicaraan bebal dari orang yang bodoh.”)

 

  1. Baca 1 Petrus 3:8-9. Bagaimana kita dapat menguji apakah kita telah menjalankan kehidupan yang penuh penurutan? (Bila kita hidup harmonis dengan para saudara Kristen kita. Kehidupan kita akan merefleksikan simpati, kasih, pengasihan dan rendah hati. Kita tidak akan membalas kejahatan dengan kejahatan atau penghinaan dengan penghinaan.)

 

  1. Surga

 

  1. Baca 1 Petrus 1:3-4. Apaka yang telah Yesus, dalam rahmatNya yang besar, berikan kepada kita? (Kelahiran baru ke dalam “pengharapan yang hidup” dan “warisan yang tidak akan binasa, rusak ataupun pudar.”)

 

  1. Pikirkanlah sejenak. Apakah yang dapat saudara peroleh disini yang tidak akan binasa, rusak maupun pudar? (Saya memikirkannya di awal minggu ini. Suatu hal yang permanen adalah jika nama kita terpampang di nama sekolah atau sebuah gedung. Hal apa yang dapat merusaknya? Jika gedung itu roboh disebabkan bencana alam. Mungkin sekolah akan meminta orang lain mendirikannya kembali, dan menamakannya mengikuti nama orang tersebut. Mungkin ada murid-murid yang menuntut agar nama saudara dihilangkan disebabkan ketidaksetujuan mereka terhadap aspek-aspek dalam hidup saudara.)

 

  1. Baca 2 Petrus 3:10-13. Apa yang akan saudara miliki di surga? (“sebuah rumah!” Ini akan merupakan rumah baru saudara. Dunia yang lama telah dimusnahkan. Berkat materi yang dijanjikan dalam Ulangan 28 akan naik ke atas.)

 

  1. Baca Lukas 12:32-34 dan Matius 6:19-21. Strategi apakah yang menyarankan pemindahan harta yang saudara miliki saat ini? Bagaimana saudara dapat memastikan bahwa harta saudara tidak akan musnah?

 

  1. Dunia

 

  1. Baca 1 Petrus 2:13-14. Apakah kewajiban kita terhadap pemerintah?

 

  1. Baca 1 Petrus 2:15-16. Apakah ini berupa batasan terhadap instruksi untuk menurut kepada otoritas? ( Petrus seolah berasumsi  (saya tidak yakin mengapa kalau dilihat dari keadaan kehidupannya), bahwa pemerintah akan menyuruh kita untuk melakukan hal yang baik. Kelihatannya Petrus sepenuhnya mengarahkan kita agar berserah terhadap kehendak Allah, yakni agar kita berbuat kebaikan.)

 

  1. Baca 1 Petrus 2:17. Apakah ayat ini mengklarifikasikan kewajiban kita secara relatif terhadap raja dan Allah? (Saat kita “menghormati” raja, kita  “takut” akan Allah. Kewajiban utama kita adalah terhadap Allah.)

 

  1. Baca 1 Petrus 5:1-2. Otoritas apakah yang didiskusikan disini? (Otoritas gereja. Otoritas rohaniwan dan bukan otoritas pemerintah.)

 

  1. Baca 1 Petrus 5:3. Bagaimana otoritas gereja dibandingkan dengan otoritas pemerintah? (Para penatua, otoritas gereja, harusnya “melayani” dan “tidak menjadi tuan” atas anggota gereja.)

 

  1. Baca Kisah 15:12-13. Apakah konteks yang terdapat dalam ayat-ayat ini? (bahwa gereja yang mula-mula berselisih paham atas apakah orang bukan Kristiani yang ditobatkan perlu disunat.)

 

  1. Jika saudara mengikuti apa yang dituliskan Petrus, bagaimana saudara dapat membuat keputusan? (Saudara mungkin akan berpikir bahwa karena penatua bukanlah “tuan” atas orang lain, bahwa setiap orang dapat membuat kesimpulan sendiri atas perkara itu.)

 

  1. Baca Kisah 15:19-20. Yakobus masih sedang berbicara disini. Apakah Yakobus telah menjadi “tuan” atas gereja mula-mula? Apakah dia berbuat sesuatu lebih dari pelayanan? (Contoh ini membantu kita untuk mengerti apa yang Petrus katakan. Petrus menjelaskan bahwa para penatua gereja janganlah bertindak sebagai raja. Disisi lain, contoh Yakobus dalam gereja mula-mula menunjukkan bahwa para penatua gereja dapat (dan seharusnya) membuat keputusan atas perselisihan dalam hal doktrin.)

 

  1. Kenang kembali bagaimana jika menyangkut para raja, orang Kristen berkewajiban menuruti Allah dan berbuat hal yang benar. Apakah hal ini juga berlaku atas kepemimpinan gereja? Bagaimana jika saudara merasa bahwa para tua-tua gereja ini tidak menuruti kehendak Allah, dan tidak melakukan hal-hal yang benar? (Kapankah saudara pernah melihat selisih dalam hal teologi dimana kedua belah pihak tidak merasa mereka sedang berargumentasi dengan Allah? Setiap debat doktrin akan mengklaim bahwa otoritas Allah ada pada pihaknya.)

 

  1. Apakah menurut saudara kelompok yang pro persunatan di gereja mula-mula berpikir bahwa mereka sedang menuruti Allah?

 

  1. Apakah pemikiran saudara: apakah ini berarti kita tidak seharusnya memiliki “menurut kepada Allah dan melakukan hal yang benar” pengecualian bagi keputusan para pempimpin gereja?

 

  1. Mari kita lihat kembali keputusan Yakobus. Baca Kisah 15:6. Siapakah yang merupakan bagian dari kelompok pembuat keputusan? (Ini kelihatannya ditujukan bukan hanya kepada Yakobus.)

 

  1. Baca Kisah 15:7-9. Apakah argumentasi Petrus? (Ia mengatakan bahwa Roh Kudus memberkati pekerjaan dari orang bukan Kristiani yang tidak disunat.)

 

  1. Baca Kisah 15:12. Apakah argumentasi antara Paulus dan Barnabas? (Sekali lagi, mereka sedang membicarakan kuasa Roh Kudus.)

 

  1. Sekarang, saya ingin bertanya kembali apakah boleh ada “menuruti Allah dan melakukan hal yang benar” pengecualian atas keputusan kepemimpinan gereja? (Jika Roh Kudus secara jelas telah menunjukkan tindakan yang perlu diambil maka kita seharusnya telah dituntunNya. Para pemimpin gereja, yang melayani, seharusnya mengikuti arah Roh Kudus.)

 

  1. Saudara, Petrus ingin agar saudara menghidupkan kehidupan yang akan membawa berkat kepada saudara dan juga memuliakan Allah. Ia mau memperpanjang hidup saudara ke dalam kehidupan kekal bersama Allah. Maukah saudara mengundang Roh Kudus untuk menuntuk saudara kedalam kehidupna yang demikian?

 

  1. Minggu Depan: Kita akan memulai seri baru berjudul “Injil di Galatia.”