Disalibkan dan Kebangkitan
Pendahuluan: Waktunya telah tiba bagi kita untuk mempelajari pengorbanan yang Yesus lakukan gantinya kita. Kata-kata tidak dapat mengdeskripsikan secara tepat perihal ini. Sebuah kasih yang sungguh tak terlukiskan! Sebuah kasih karunia yang tak terlukiskan. Sebuah sifat tanpa kepentingan sendiri yang tak terlukisan bagi kita. Mari kita menggali ke dalam pelajaran Alkitab kita dan menyaksikan pengorbanan Yesus yang mencengangkan bagi saudara dan saya!
I. Yudas
A. Baca Matius 27:1-3. Kejadian apakah yang membuat Yudas merasa menyesal? (Bahwa Yesus “di hukum.” Hal ini menimbulkan pemikiran saya bahwa Yudas berpikir tentunya Yesus tidak akan mengijinkan diriNya ditangkap dan dihukum.)
B. Baca Matius 27:4-5. Apakah para pemimpin agama menghibur Yudas dengan mengatakan bahwa ia telah melakukan hal yang benar?
1. Tanggungjawab apakah yang menurut para pemimpin agama merupakan milik mereka?
C. Baca Matius 18:7-9. Dan bandingkan ayat-ayat ini dengan situasi Yudas saat itu. Menurut Yudas apa yang dapat diperolehnya dengan mengkhianati Yesus? (Harapannya, ia mendapatkan kredit ketika Yesus mengklaim kerajaanNya di dunia. Tetapi, setidaknya ia mendapatkan tigapuluh koin perak. Ia berpikir akan mendapatkan keuntungan dari kejadian ini.)
1. Apa yang sebenarnya terjadi pada Yudas? (Ia kehilangan uangnya, kerajaan surga dan bahkan nyawanya. Sebagai tambahan, ia juga kelihatannya akan kehilangan kehidupan kekal. Dalam Matius 18 Yesus mengatakan pada kita bahwa kita mungkin memiliki pemikiran akan memperoleh keuntungan dari dosa, namun fakta mengatakan adalah lebih baik kehilangan tangan, kaki ataupun mata, daripada upah dosa terhadap saudara.)
II. Pilatus
A. Baca Matius 27:11 dan Lukas 23:3-4. Matius lalai menyebutkan bagaimana reaksi Pilatus. Apakah artinya ayat ini bagi Yesus? (Ini berarti seharusnya Ia dibebaskan.)
B. Baca Matius 27:12-14 dan Lukas 23:13-16. Para pemimpin Yahudi membawa tuduhan (tanpa saksi-saksi) melawan Yesus, dan Ia menggunakan hakNya untuk tidak memberi jawabNya. Mengapa tidak memberikan respons? (Di negara Amerika kami menyebutnya “Hak Amendemen ke-Lima” yakni hak untuk tetap diam dan tidak mengambil kesempatan untuk melibatkan diri saudara. Bilangan 35:30 dan Ulangan 19:15 menunjukkan bahwa umat Allah memiliki aturan yang serupa yakni sebuah pengakuan yang sederhana tidaklah cukup untuk menghukum.)
C. Seperti yang dapat kita lihat dalam buku Lukas, tuduhan palsu ini dan aksi diam diri tidaklah cukup untuk meyakinkan Pilatus atau Herod bahwa Yesus telah melakukan suatu kesalahan. Baca Matius 27:19. Bagaimana pentingnyakah berita ini bagi Pilatus? (Catatan Barnes mengatakan “Mimpi diperhitungkan sebagai suatu indikasi akan adanya kehendak ilahi, dan diantara orang Romawi dan Yunani, dan juga bangsa Yahudi, sebagai suatu pegangan dan kepastian akan apa yang harus mereka perbuat.” Pertimbangan pribadi Pilatus sekarang telah diperkuat oleh berita ilahi!)
D. Baca Matius 27:15-18 dan Matius 27:20-23. Jika saudara adalah Pilatus apakah yang akan saudara lakukan? Saudara memiliki pertimbangan sendiri, diperkuat oleh berita ilahi, terhadap kehendak yang tidak masuk akal dari khalayak ramai.
E. Baca Matius 27:24-26. Apakah yang diajarkan ayat ini perihal kebebasan beragama dimasa mendatang? (Bahwa orang pemerintahan akan membuka jalan bagi khalayak yang telah digerakkan oleh Setan dalam bertindak gila. Orang yang jahat dilepaskan dan orang tak bersalah dihukum mati.)
III. Penyaliban
A. Baca Matius 27:41-44. Bagaimana reaksi saudara jika orang mecemooh dan menghina saudara dalam bidang yang saudara kuasai dan memiliki kekuatan? Jika saudara memiliki tampang yang elok, namun orang lain mengatakan saudara buruk rupa. Jika saudara sangat kuat, namun orang mengatakan saudara lemah. Jika saudara sangat pintar, namun orang menyebut saudara bodoh dan dungu.
B. Baca Matius 27:45-46. Apakah penghinaan itu sampai kepada Yesus?
1. Baca Mazmur 22:1-2. Kita melihat bagaimana Yesus mengutip buku Mazmur – atau mungkin Mazmur sedang bernubuat tentang apa yang akan dikatakan Yesus. Apakah Yesus menunjukkan kurang iman terhadap BapaNya? (Pertama, perkataan ini bukanlah satu dosa karena Alkitab tidak mungkin memprediksikan sebuah pernyataan berdosa dari Yesus. Kedua, tidaklah dosa untuk berkata, “Allah, mengapa Engkau tidak menjawab? Allah, dimanakah Engkau ketika saya membutuhkanMu?” Alasannya ialah bahwa saudara sedang mencari pertolongan dari Allah. Namun ketika saudara lebih mempercayai diri saudara, ataupun memalingkan diri dari Allah maka dosa akan datang.)
2. Baca Yesaya 59:1-2. Apakah yang disarankan ayat ini atas alasan pernyataan Yesus tersebut? (Yesus memikul dosa kita. Ia mati demi menebus dosa kita. Dosa-dosa kita memisahkanNya dari Allah.)
3. Apakah ironi dari penghinaan yang ditujukan para pemimpin agama? (Walaupun sebenarnya Yesus dapat membunuh mereka semua dan memberhentikan penderitaannya, namun gantiNya ia mati demi dosa-dosa mereka. Bukan saja tuduhan mereka benar-benar salah, bahkan Yesus menderita atas penghinaan mereka dan merasa sakit karena dosa-dosa makhluk hidup.)
C. Baca Matius 27:50-51. Apakah hubungannya tirai itu dengan kematian Yesus? (Yesus memenuhi ritual dari sistem kurban di kaabah. Ibrani 7:25-28. Sistem kurban kaabah tidak berlaku lagi. Ritual ini telah digantikan dengan tercurahnya darah Yesus bagi kita di kaabah surgawi. Fakta terkoyaknya tirai dari atas ke bawah menunjukkan bahwa ini adalah tindakan supernatural.)
D. Baca Matius 27:52-54. Bayangkanlah teror yang dirasakan para pemimpin agama dalam menyaksikan orang mati dibangkitkan dan bangsa Romawi mengakui bahwa Yesus adalah Allah!
1. Mengapa Allah perlu membangkitkan orang mati? Mengapa tidak menunggu saat Yesus dibangkitkan pada hari Minggu? (Dengan kematianNya, Yesus telah menaklukkan dosa dan kematian. Ini merupakan bukti yang kuat bahwa Yesus beristirahat di dalam kubur pada hari Sabat untuk merayakan pekerjaaan Penciptaan (Keluaran 20:11) dan pelepasan dari perbudakan bangsa Mesir (Ulangan 5:15), Yesus kini merayakan kehidupan baru kita dan pelepasan kita dari perbudakan dosa dan kematian melalui beristirahat pada hari Sabat.)
IV. Kebangkitan Yesus
A. Baca Matius 27:65 dan Matius 28:1-3. Bagaimana ketatnyakah lawan Yesus menutup kuburNya? (Tidak terlalu ketat!)
B. Baca Matius 28:5-7. Apakah mereka patut menerima perkataan malaikat itu? (Tidak! Malaikat itu menunjukkan kepada mereka kubur yang kosong dan mengatakan kepada mereka bahwa Yesus akan menampakkan diri kepada mereka di Galilea.)
C. Baca Matius 28:8-10. Mengapa Yesus tidak menunggu untuk bertemu mereka di Galilea, seperti yang dinyatakan malaikat itu? (Saya suka dengan situasi ini! Yesus pada dasarnya sudah tidak tahan untuk menunggu lagi! Ia ingin melihat para wanita yang telah setia menungguNya melalui penyalibanNya (Matius 27:54-56) dan membagikan kabar baik kepada mereka!)
D. Baca Matius 28:16-17. Bagaimana mungkin seseorang tetap meragukan kebangkitan Yesus setelah bertemu denganNya? (Baca 1 Korintus 15:6 dan Yohanes 20:24-25. Kita memiliki Tomas yang lambat untuk percaya (karena ia tidak bersama murid-murid lainnya), dan kita memiliki jumlah murid yang besar. Intinya ialah bahwa para pengikut Yesus mempercayai kebangkitanNya dalam berbagai waktu yang berbeda.)
1. Mengapa dicantumkan akan keragu-raguan dalam ayat ini? Jika tujuan Matius adalah menuliskan dalam injilnya untuk membuat kita percaya bahwa Yesus adalah Allah, bagaimana hal ini dapat membantu menuliskan mengenai kesaksian bahwa ada ketidakpercayaan? (Pernyataan ini memberikan kita keyakinan akan kejujuran berita Matius. Jika ia membuat-buat pernyataan ini, ia tidak akan menyebutkan mengenai keragu-raguan murid-murid. Lebih penting lagi, Matius ingin kita mengetahui bahwa Yesus dibunuh dan kembali bangkit hidup adalah suatu hal yang susah untuk diterima pada saat itu.)
E. Baca Matius 28:18. Apakah tempat Yesus di semesta alam? (Seluruh otoritas telah diberikan kepadaNya!)
F. Baca Matius 28:19-20 dan Matius 24:45-46. Ingat kembali bahwa ketika kita mempelajari Matius 24 kita telah memutuskan bahwa sambil menunggu kedatangan Yesus kembali tugas kita adalah memberikan kawanan domba – demi memajukan Kerajaan Allah. Detil spesifik apakah yang ditambahkan dalam Matius 28:19-20? (Kita perlu menjadikan murid baru, membaptisan dan mengajar mereka.)
G. Baca kembali Matius 28:20. Bantuan apakah yang dijanjikan Yesus? (Bahwa Ia akan selalu menyertai kita sampai saat KedatanganNya yang Kedua.)
1. Bagaimana mungkin hal ini benar adanya? Saya berpikir bahwa Yesus telah kembali ke surga? (Baca Yohanes 14:16-20 and Yohanes 16:5-7. Yesus memang telah kembali ke surga, namun Yesus hadir di tengah kita melalui Roh Kudus yang hidup dalam kita! Membicarakan kehadiran Yesus bersama kita – Ia akan hidup di dalam kita jika mengijinkannya.)
2. Pernahkah saudara berkata “Jika saja saya merupakan murid Yesus agar saya dapat mengajukan pertanyaan-pertanyaan saya kepadaNya?” (Saya memiliki pemikiran demikian. Oleh karena Yesus berkenan tinggal di dalam kita melalui Roh Kudusnya, jika saudara meminta Roh Kudus memberikan arahan maka saudara akan berada pada posisi sama dengan murid-murid Yesus! Bukankah ini suatu pemikiran yang baik!)
H. Saudaraku, penghinaan yang dialami Yesus, cercaan dan kematianNya memberikan kita kesempatan untuk memiliki hidup kekal. Apa yang akan saudara lakukan untuk memberitakan kabar ini kepada orang lain? Mengapa tidak membuat komitmen hari ini untuk membagikan kabar baik ini?
Minggu depan kita akan memulai seri pelajaran baru tentang Peran Gereja di dalam Komunitas.