Pertentangan Berlanjut
(1 Samuel 17, 2 Samuel 11-12, Nehemiah 1-2)
Indonesian
Year:
2016
Quarter:
1
Lesson Number:
5
Pendahuluan: Apakah tuntutan Allah bagi kita? Mikah 6:8 menjawab, “selain berlaku adil. Mencintai kesetiaan dan hidup dengan rendah hati di hadapan Allahmu”. Contoh yang akan kita pelajari minggu ini yaitu mengenai pemimpin-pemimpin Allah terakhir zaman dahulu, mungkin akan membuat saudara berpikir bagaimana mungkin mereka dapat tepat menjawab pertanyaan Mikah. Apa yang mungkin terlintas jelas adalah bahwa kita perlu mempertahankan rasa hormat terhadap Allah pada situasi yang banyak tantangannya. Mari kita melompat ke dalam pelajaran Alkitab kita dan belajar lebih banyak lagi tentang apa yang ada dalam pikiran Allah bagi kita!
- Daud
- Baca 1 Samuel 17:20-24. Menurut saudara apakah terlintas dalam pikiran Daud bahwa secara tidak resmi ia akan terlibat dalam satu pertempuran?
- Menurut saudara bagaiamanakah reaksi Daud ketika melihat bagaimana bangsa Israel lari ketakutan ketika Goliat muncul? (Baca 1 Samuel 17:26. Daud berpikir hal ini adalah suatu hal memalukan. Allah dipermalukan oleh orang-orang penakut ini.)
- Baca 1 Samuel 17:28. Apakah saran Eliab bagi Daud? (Bahwa Daud seorang yang tidak penting, memiliki kesombongan, dan yang sebenarnya adaah pengecut yang takut bertempur dan hanya selalu suka untuk menonton pertempuran saja.)
- Mengapa Eliab mengucapkan kata-kata yang begitu buruk terhadap adiknya? (Ia mengetahui bahwa itulah tanggapan Daud terhadap dia (bahkan, atas keseluruhan bala tentara), maka Eiab duluan mencemooh Daud)
- Baca 1 Samuel 17:31. Apa yang dijelaskan ayat ini kepada kita perihal Saul? (Ia sangat putus asa. Bagaimana mungkin seorang raja memanggil seorang anak penggembala domba?)
- Baca 1 Samuel 17:32-37. Kepada siapakah Daud menaruh keyakinannya? (Kepada Allah. Imannya adalah iman yang luar biasa.)
- Baca 1 Samuel 17:40-44. Apakah tanggapan Goliat atas tantangan yang disarankan Daud? (Ia menganggap hal ini sebagai bahan cemoohan. Secara keseluruhan kita pun mungkin setuju akan kemustahilan Daud untuk meraih kemenangan. Ini menunjukkan lebih jelas akan keputusasaan Raja Saulus.)
- Baca 1 Samuel 17:46-47. Faktor apakah yang disuntikkan Daud dalam pertempuran itu? (Supernatural. Daud secara terang-terang menyatakan bahwa Allahlah yang akan memenangkan pertempuran itu. Daud tidak mengambil kredit atas kemenangannya yang sudah pasti.)
- Baca 1 Samuel 17:48-51. Baca ulang 1 Samuel 17:43. Apa yang terlewatkan oleh Goliat? (Ketapelnya. Ia mengantisipasi peperangan satu lawan satu, dengan Daud menggunakan sebuah tongkat “kayu.”)
- Apakah Goliat memakai kuasa supernatural? (Ya. “Bangsa Filistin mengutuk Daud melalui ilah mereka.”)
- Pelajaran apakah yang kita peroleh dari Daud dalam kehidupan kita? Apakah pendapat saudara mengenai Daud?
- Baca 2 Samuel 11:1. Apa yang berbeda dengan raja Daud? (Ia telah kehilangan semangat dalam menghadapi orang jahat.)
- Mengapa demikian? Faktor umur? Kemalasan? “Hidup senang”?
- Baca 1 Samuel 17:20-24. Menurut saudara apakah terlintas dalam pikiran Daud bahwa secara tidak resmi ia akan terlibat dalam satu pertempuran?
- Baca 2 Samuel 11:2. Apakah saudara akan kesulitan tidur jika saudara kurang beraktivitas fisik?
- Apakah Batsyeba menyadari bahwa siapapun yang ada diatap istana dapat melihatnya? Menurut saudara apakah dia mengetahui bahwa Daud suka berkeliaran di atas atap pada malam hari?
- Baca 2 Samuel 11:3-4. Pada titik manakah Daud berbuat dosa? Ketika meminta Batsyeba untuk datang walau mengetahui status nikahnya? Ataukah, ketika ia tidur dengan dia?
- Baca 2 Samuel 11:5. Apa yang telah berubah dalam kehidupan Daud? (Rahasia dosa Daud tidak lama lagi akan diketahui umum.)
- Daud mencoba, secara tidak sukses, untuk menutupi dosanya. Daud kemudian mengatur agar suami Batsyeba mati di medan perang, bersama dengan beberapa tentara lainnya. Baca 2 Samuel 11:26-27. Bagaimana menurut saudara perubahan Daud yang muda menjadi raja Daul yang tua?
- Baca 2 Samuel 12:7-10 dan Ibrani 11:32-34. Bagaimanakah ceritanya sampai Daud didaftarkan sebagai pahlawan iman?
- Apakah persamaan Daud dengan Samson, yang juga terdaftar sebagai pahlawan? (Keduanya memiliki masalah wanita.)
- Baca 2 Samuel 12:11-14. Apa yang kita pelajari perihal berbuat dosa terhadap “tetangga kita?” (Bahwa dosa kita terhadap orang lain akan kembali untuk mencelakakan kita. Dosa yang demikian akan menemui konsekuensi yang buruk.)
- Apakah yang sangat dikhawatirkan Allah? (Bahwa musuh Allah menunjukkan penghinaan.)
- Baca kembali 2 Samuel 2:13. Apakah saudara setuju dengan Daud, bahwa dosanya bertentangan dengan Allah? (Ini yang telah kita diskusikan minggu lalu. Pada bagian pertama dari Sepuluh Hukum, pelayanan kita bagi Allah adalah sangat penting. Banyak yang berpendapat bahwa Daud berdosa terhadap suami Batsyeba dan tentara lainnya yang ikut terbunuh. Namun, Daud dan Allah mengerti bagaimana hal ini secara utamaakan berdampak kepada Allah, yaitu dampaknya peperangan antara yang baik dan yang jahat. Saudara menghindari melanggar bagian kedua dari Sepuluh Hukum oleh sebab saudara tidak bodoh dan tidak mau menderita. Saudara mentaati bagian pertama dari Sepuluh Hukum oleh sebab ketaatan terhadap Allah.)
- Dalam cara bagaimanakah kedua bagian dari Sepuluh Hukum saling berpengaruh satu sama lain? (Baik Daud maupun Samson membuat Allah tampak buruk oleh sebab dosa seksual mereka.)
- Hizkia
- Baca 2 Raja-raja 19:9-13. Menurut pengertian saudara apakah inti dari surat raja Sanherib terhadap raja Hizkia? (Tidak ada ilah yang dapat bertahan melawan saya, dan demikian juga dengan Allahmu tidak akan jauh berbeda.)
- Baca 2 Raja-raja 19:14-16. Mengapa Hizkia tidak menjawab “Bahwa banyak dari orangmu yang akan mati jika engkau tidak melakukan sesuatu? Bangsamu akan dimusnahkan jika engkau tidak campur tangan?” (Hizkia berkata benar, isu yang sebenarnya adalah menyangkut hormat kepada Allah. Ia mengatakan kepada Alah ini merupakan “cemoohan” terhadapMu.)
- Baca 2 Raja-raja 19:17-19. Pelajaran apakah yang saudara dapatkan perihal berdoa jika dalam bahaya?
- Baca 2 Raja-raja 19:20-22 dan 2 Raja-raja 19:27-28. Apakah Allah mengetahui dimana musuh kita tinggal?
- Baca 2 Raja-raja 19:32-34. Mengapa Allah menyelamatkan Yerusalem dan masyarakatnya? (demi diriNya dan diri Daud.)
- Baca 2 Raja-raja 19:35-36. Apakah raja Hizkia harus membahayakan nyawanya dalam peperangan? (Tidak.)
- Pelajaran apakah yang saudara dapati perihal menghadapi masalah saudara – jika saudara berdiri demi kehormatan Allah?
- Nehemia
- Beberapa ayat awal dalam buku Nehemia melaporkan kondisi buruk di Yerusalem setelah keruntuhan Babilon. Baca Nehemia 1:4-7.Bagaimana Nehemia memulai doanya? (Dengan memuliakan Allah.)
- Bagaimana bangsa itu telah gagal terhadap Allah? (Sebagian dari kemuliaan Allah adalah bahwa Ia selalu menetapi janjinya, permasalahannya dalah bahwa kita dari pihak kita selalu tidak menepati janji kita.)
- Baca Nehemia 1:8-9. “Perintah” kepada Musa ini disampaikan jauh sebelumnya. Apakah janji itu tetap berlaku pada masa ini?
- Jika iya, mengapa? (Nehemia menghubungkan janji kepada Musa terhadap kemuliaah Allah. Ia menghubungkan Yerusalem sebagai tempat yang dipilih Allah “sebagai tempat tinggal untuk namaKu.”)
- Baca Nehemiah 1:10-11. Jika saudara memandang doa Nehemia sebagai sebuah argumentasi, jelaskanlah alur logikanya? (Ia beragumentasi bahwa Allah memiliki kontrak (“perjanjian”) dengan mereka yang mengasihiNya dan menuruti perintahNya. Kontrak itu menyatakan bahwa jika saudara menuruti Allah, maka kehidupan akan lebih baik, dan ini akan membawa kemuliaan bagi nama Allah. Nehemia mengakui bagaimana masyarakat itu telah mengecewakan Allah, namun bagaimana Ia mengatakan bahwa Ia memiliki sekelompok orang lain yang rindu untuk masuk ke dalam kontrak denganNya.)
- Apakah kontrak ini terbuka bagi saudara? (Menurut saya demikian.)
- Setiap kontrak dianggap secara keseluruhan memiliki maksud tertentu, dan keuntungan bagi kedua belah pihak yang berhubungan dengan kontrak itu. Apakah tujuan keseluruhan dari kontrak ini? (Untuk meningkatkan kemuliaan Allah.)
- Apakah manfaatnya bagi manusia? (Ketika pengikut Allah berhasil, nama Allah dimuliakan.)
- Apakah ini adalah peraturan yang konsisten? (Tidak. Kadangkala Allah dimuliakan ketika kita setia menghadapi pencobaan.)
- Apakah kontrak ini terbuka bagi saudara? (Menurut saya demikian.)
- Saudaraku, tujuan hidup kita selayaknya ialah membawa kemuliaan bagi Allah. Bagaimana agar kehidupan saudara membawa kemualiaan bagi Allah? Adalah sulit mengatakannya, namun mengapa tidak memimnta Roh Kudus untuk membuka mata saudara terhadap kesempatan-kesempatan yang dapat membawa kemuliaan bagi Allah?
- Beberapa ayat awal dalam buku Nehemia melaporkan kondisi buruk di Yerusalem setelah keruntuhan Babilon. Baca Nehemia 1:4-7.Bagaimana Nehemia memulai doanya? (Dengan memuliakan Allah.)
- Minggu Depan: Kemenangan di Padang Belantara