Yang Meninggal dalam Kristus

(1 Tesalonika 4:13-18)
Indonesian
Year: 
2012
Quarter: 
3
Lesson Number: 
8

Pendahuluan: Apa yang terjadi ketika kita meninggal? Ada dua pandangan utama di kalangan umat Kristen. Sebagian besar berpandangan adalah bahwa “roh” atau “jiwa” kita (bagian dari diri kita yang bertugas untuk berpikir) kembali ke surga untuk menantikan kebangkitan (Kedatangan Yesus Kali Kedua) saat mana pemikiran dan raga kita dipertemukan kembali. Sebagian kecil menganut pandangan “jiwa tidur,” yang mana raga dan jiwa kita tetap dalam keadaan tak sadar di dalam kubur sampai kebangkitan. Orang Tesalonika nampaknya memiliki pandangan ketiga yang menciutkan semangat. Sepertinya mereka beranggapan bahwa jika kita mati sebelum Yesus kembali kita akan hilang selamanya. Mari mulaikan pelajaran Alkitab kita untuk menelusuri apa yang Paulus sampakan kepada orang Tesalonika mengenai keadaan orang mati!

  1. Pengharapan
    1. Baca 1 Tesalonika 4:13. Apa yang salah dengan pemikiran orang Tesalonika? (Mereka sama dengan orang yang berduka karena kematian orang lain sebab mereka “tidak mempunyai pengharapan”.)
      1. Apa sebutan Paulus mengenai pemikiran yang “tidak mempunyai pengharapan” seperti itu? (Tidak mengetahui. Ia mengatakan bahwa orang Kristen punya pandangan yang lebih cerdas tentang kematian.)
    2. Baca 1 Tesalonika 4:14. Apa yang terjadi pada Yesus setelah Ia meninggal? (Dibangkitkan.)
      1. Apa artinya bagi kita? (Bahwa jika kita tidur dalam Yesus, Allah juga akan membangkitkan kita!)
      2. Perhatikan bahwa ayat tersebut mengatakan: “... dikumpulkan Allah bersama-sama dengan Yesus.” Apakah yang Paulus sementara bicarakan? Geografi? Bahwa Yesus (yang tinggal di surga) akan membawa orang banyak dari surga ke bumi saat Kedatangan Kali Kedua? (Saya pikir bukan itu yang dimaksud. Paulus tidak sedang menulis tentang geografi. Ia sementara menulis tentang kuasa dan otoritas. Sebagaimana Allah mengambil Yesus dari kubur, Allah akan mengambil kita (karena kemenangan Yesus) dari kubur.)
  2. Kekeliruan
    1. Baca 1 Tesalonika 4:15. Meskipun kita tidak sepenuhnya mengerti kekeliruan pandangan dari orang Tesalonika, ayat ini memberi kita wawasan mengenai kekeliruan tersebut. Kekeliruan apa yang Paulus hendak perbaiki? (Bahwa orang-orang yang masih hidup saat Kedatangan Yesus Kali Kedua akan pergi ke surga mendahului orang-orang yang sudah meninggal.)
      1. Apakah ini soal waktu semata? (Saya sangsi. Paulus mengawali dengan berkata “Jangan berpikiran seperti orang-orang yang tidak punya pengharapan.” Ini menjelaskan bahwa orang Tesalonika mengira bahwa jika mereka meninggal dan tidak sempat menyaksikan Kedatangan Yesus Kali Kedua, mereka tidak akan masuk Surga. Mereka harus bertahan hidup supaya bisa masuk Surga.)
      2. Apa yang sebenarnya berlaku? (Bahwa orang-orang yang masih hidup saat Kedatangan Kedua tidak akan pergi ke surga mendahului orang-orang yang mati di dalam Yesus.)
    2. Posisikan diri sebagai anggota jemaat Tesalonika. Bagaimana sampai saudara menganut pandangan yang keliru seperti itu? (Bukankah dalam hidup ini memang seperti itulah yang terjadi? Kita berharap tetap hidup untuk menyaksikan hal-hal yang baik!)
  3. . Kebangkitan
    1. Baca 1 Tesalonika 4:16. Siapa yang akan datang menjemput kita? (Yesus!)
      1. Apakah Ia akan datang secara diam-diam? (Yesus akan memberikan aba-aba nyaring ditimpali suara penghulu malaikat. Dan sangkakala Allah akan membahana!)
      2. Apa urut-urutan yang akan terjadi? (Orang-orang yang mati dalam Yesus akan lebih dahulu bangkit! Tidak saja pemikiran orang Tesalonika bahwa tidak ada pengharapan yang keliru. Urutannya pun keliru – orang-orang yang mati akan tampil lebih dahulu.)
      3. Pandangan yang banyak dianut adalah tentang “pengangkatan rahasia.” Dikatakan bahwa banyak orang Kristen yang masih hidup akan diangkat ke surga diam-diam. Yang lain, saat mengetahui hal tersebut, mendapatkan kesempatan kedua untuk pergi ke surga. Bagaimanakah doktrin ini disandingkan dengan ayat-ayat yang kita baru saja baca? (Pertama, pengaturan waktunya keliru. Dalam pengangkatan rahasia orang-orang Kristen yang masih hidup pergi ke surga mendahului kebangkitan semua orang mati. Paul bilang itu tidak benar. Kedua, tidak ada yang rahasia soal Yesus menjemput orang yang masih hidup dan sudah meninggal untuk pergi ke surga bersama-Nya. Ada keriuhan yang akan terjadi!)
    2. Baca 1 Tesalonika 4:17. Di mana kita bertemu Yesus? Di bumi? (Tidak kita bertemu Yesus di angkasa. Yesus tidak berkeliaran di bumi. Kita juga tidak.)
      1. Saat bepergian dengan pesawat terbang, jika kita terlambat kadang-kadang pilot mengatakan bahwa kita akan mengejar ketertinggalan kita di angkasa. Bagaimanakah konsep ini cocok dengan orang mati yang dibangkitkan dan orang yang masih hidup? (Kita, yang masih hidup, menyusul. Kita akan “diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan.”)
      2. Berapa lama kita akan bersama-sama dengan Yesus? (Selamanya!)
    3. Baca 1 Tesalonika 4:18. Apakah ayat ini mengecilkan keadaan yang sebenarnya? (Saat membaca kata-kata ini saya merasa seolah-olah menyuarakan sorak gempita! Betapa hebatnya! Begitu memompakan semangat! Puji Tuhan!)
      1. Apakah ada orang yang telah meninggal yang saudara ingin susul di angkasa?
  4. Jiwa yang Tidur?
    1. Dalam ayat-ayat yang telah kita pelajari Paulus secara gamblang mengatakan bahwa karena Yesus telah dibangkitkan, Yesus akan membangkitkan orang-orang yang sudah mati di dalam Dia. Sepintas lalu dalam ayat-ayat ini Paulus tidak secara langsung menanggapi kontroversi mengenai keadaan orang mati. Namun, kata-katanya menyiratkan kesimpulan yang perlu kita pertimbangkan.
    2. Posisikan diri saudara di tempat Paulus. Jika orang Tesalonika mengira bahwa orang yang telah meninggal sebelum Kedatangan Yesus Kali Kedua kehilangan kesempatan masuk surga, apa yang akan menjadi jawaban logis jika memang benar bahwa roh atau jiwa mereka sudah berada di surga? (Saya akan mengatakan, “Kalian pikir orang yang meninggal kehilangan kesempatan untuk masuk surga? Kalian pikir orang yang mati tertinggal di belakang? Roh mereka sudah ada di surga sebelum kalian sampai di sana!)
      1. Jadi, mengapa Paulus tidak mengatakan hal tersebut? Mengapa ia berbicara tentang kebangkitan orang banyak? (Ini menyatakan bahwa jiwa atau roh orang Kristen yang telah meninggal tidak ada di surga.)
    3. Di usia belia, saya diajar tentang jiwa uang tidur. Namun saat ayah saya meninggal, saya tidak mau orang lain mengatur pemikiran saya. Jadi, saya baca semua ayat Alkitab yang berbicara tentang hal tersebut. Coba kita lakukan sedikit penelitian mengenai hal itu. Baca Pengkhotbah 9:5, bagian pertama. Apa yang ayat ini katakan mengenai keadaan orang mati? (Mereka tidak tahu apa-apa.)
    4. Baca Pengkhotbah 9:1-2. Apa yang dikatakan di sini mengenai orang benar? (Mereka bernasib sama dengan orang jahat. Mengaku dosa atau tidak, nasib kita sama.)
    5. Baca Pengkhotbah 9:5-6. Upah apa yang akan diterima orang baik? (Tidak ada!)
      1. Sementara membaca ayat-ayat dalam kitab Pengkhotbah ini, haruskah kita menyimpulkan bahwa tidak ada kehidupan setelah kematian? Tidak ada “upah nanti” bagi orang Kristen? (Orang-orang yang setuju dengan “jiwa tidur” yang mengutip Pengkhotbah 9:5 untuk mendukung pandangan mereka perlu lebih teliti! Yang terjadi dengan Salomo adalah salah satu dari hal ini: ia sedang depresi atau ia semata sedang menuliskan tentang faedahnya hidup. Jika ia sedang mengomentari kehidupan setelah kematian, ia benar-benar tidak sejalan dengan Perjanjian Baru.)
    6. Baca Matius 27:52-53, Yudas 9 dan Matius 17:1-4. Apa yang dikatakan di sini mengenai kehidupan setelah kematian bagi Musa? (Ia berada di surga! Ia pergi ke surga sebelum kebangkitan yang terjadi pada Kedatangan Kedua. Matius 27 mengatakan bahwa peristiwa ini terjadi bukan hanya pada Musa.)
      1. Apa peran Musa di surga? (Perhatikan bahwa Yudas mengatakah bahwa mereka mempertengkarkan mayat Musa. Jelas di sini bahwa baik bagian dari dirinya yang berpikir maupun raganya berada di surga.)
    7. Baca Wahyu 6:9-11. Kapan hal ini terjadi? (Sebelum Kedatangan Kedua, karena saat itu orang Kristen masih menjadi martir di bumi.)
      1. Apa yang tersirat dari gambaran mengenai jiwa-jiwa yang mengenakan jubah putih? (Jiwa orang benar, jiwa yang sadar di surga sebelum Kedatangan Kedua. Tentu saja banyak bagian dari kitab Wahyu yang bersifat simbolis dan gambaran ini bisa jadi merupakan simbol, bukan hal yang sebenarnya.)
    8. Apa yang dapat kita simpulkan dari apa yang Paulus ajarkan dan apa yang kita pelajari secara sangat singkat dari ayat-ayat tentang keadaan orang mati? (Kabar istimewanya adalah bahwa karena Yesus mengalahkan dosa dan bangkit dari maut, orang-orang yang menaruh percaya pada-Nya dapat menantikan hidup kekal, sekalipun jika mereka sudah mati. Terkait dengan konsep jiwa yang tidur, saya baru menyentuh permukaannya saja. Dalam pelajaran yang saya gali sendiri, saya mengambil tiga kesimpulan. Pertama, saya memutuskan bahwa apa yang diajarkan kepada saya saat kecil soal jiwa yang tidur itu benar – paling tidak bagi kebanyakan orang. Kedua, tidak ada seorang pun yang punya hak untuk bersikap arogan mengenai hal ini, karena ada ayat-ayat Alkitab yang mendukung kedua pandangan tersebut. Jika saya mendapati diri saya berada di surga segera setelah meninggal, saya akan heran tapi tidak terkejut. Ketiga, Alkitab sangat jelas mengatakan bahwa Allah dapat melakukan apa yang Ia inginkan. Sebagian orang Ia bangkitkan sebelum Kedatangan Kedua.)
    9. Sobat, pertanyaannya bukanlah “kapankah saya ke surga” namun lebih kepada “apakah saya akan ke sana?” Maukah hari ini engkau menerima Yesus sebagai Juruselamatmu supaya pertanyaan “apakah” akan terjawab bagimu?
  5. Pekan Depan: Berbagai Peristiwa Akhir Zaman