Pelajaran 6 Menyembah Sang Pencipta

Error message

  • Deprecated function: unserialize(): Passing null to parameter #1 ($data) of type string is deprecated in css_injector_init() (line 53 of /home/krwester/gobibletranslations.org/sites/all/modules/css_injector/css_injector.module).
  • Deprecated function: unserialize(): Passing null to parameter #1 ($data) of type string is deprecated in css_injector_init() (line 53 of /home/krwester/gobibletranslations.org/sites/all/modules/css_injector/css_injector.module).
(Mazmur 115, Ulangan 10, Amos 5, Yesaya 58)
Indonesian
Year: 
2019
Quarter: 
3
Lesson Number: 
6

Pengantar: Bayangkan seorang sahabat yang tidak pernah mendengarkan Anda! Nasehat Anda tidak penting. Kebutuhan Anda relevan. Anda mungkin lebih baik berdiam diri daripada menceritakan sahabat Anda apa yang Anda sukai dan apa yang tidak Anda sukai.  Sekarang bayangkan seorang pegawai  yang sedemikian. Seseorang yang tidak pernah perduli akan pengajaran. Bagaimanakah Anda bereaksi terhadap seorang sahabat yang sedemikian? Bagaimana Anda bereaksi terhadap seorang pegawai yang sedemikian? Memikirkan tentang ini memberikan kita satu pemahaman bagaimana menjadi Tuhan Pencipta dan memiliki sekelompok pengikut yang tidak benar-benar berpikir bahwa kepatuhan itu penting. Mari selami ke dalam pelajaran Alkitab kita dan temukan lebih jauh!

 

 

  1. Ilah-ilah

 

    1. Baca Mazmur 115:1-4. Bagaimanakah Tuhan kita berbeda dari ilah-ilah lain? (Ia tidak dikecilkan menjadi semacam gambaran. Ia berada di sorga dan Ia melakukan apa yang Ia kehendaki.)

 

    1. Baca Mazmur 115:5-8. Apakah masalah logis dengan sebuah ilah? (Tidak ada yang berhasil! Ilah-ilah tidak dapat berbicara, melihat, mendengar, mencium, merasa, berbicara atau berjalan. Ini adalah kekurangan-kekurangan serius!)

 

      1. Apakah akibat-akibat dari mempercayai sebuah ilah? (Anda sama kekurangannya seperti ilah. Anda tidak memiliki kuasa.)

 

    1. Baca Mazmur 115:14-16. Bagaimana lagi Tuhan kita berbeda? (Ia membuat sorga dan dunia. Ia menguasai alam semesta dan Ia memberikan bumi bagi kita.)

 

    1. Baca Ulangan 10:17. Secara keseluruhan bagaimanakah Tuhan kita melaksanakan otoritasnya? (Ia adil dan tidak menerima suap. Tidak seperti satu ilah yang tidak dapat melihat atau mendengar, Tuhan kita menghakimi.)

 

    1. Baca Ulangan 10:18. Bagaimanakah Keadilan Tuhan sebagai seorang hakim dinyatakan? (Ia “membela” mereka yang tidak memiliki kuasa. Mereka yang tanpa ayah, suami atau sahabat.)

 

      1. Menurut Anda apakah artinya memiliki seorang hakim yang “membela” seseorang? (Jika Tuhan masih berperan sebagai seorang hakim disini, kebaikan Tuhan adalah adil bagi yang tidak berdaya, walaupun mereka tidak memiliki kekuatan. Tetapi, di sini peranan Tuhan mungkin saja berubah.)

 

    1. Baca Ulangan 10:19. Ini kelihatannya membutuhkan lebih dari keadilan, bukan? Dikatakan kalau kita harus “mengasihi” orang asing.  Dunia barat memiliki masalah orang asing yang besar. Eropa dan Amerika Serikat mengalami membanjirnya orang memasuki negara-negara mereka. Apa yang Tuhan harapkan dari kita ketika kepada kita dikatakan untuk “mengasihi” orang asing? (Baca Imamat 19:34. Dalam buku Imamat Tuhan selalau menyebutkan fakta kalau umatNya adalah “orang-orang asing”. Dalam buku Imamat umatNya harus memperlakukan orang-orang asing sama seperti bagaimana mereka mau diperlakukan.)

 

      1. Menggunakan konteks dan standar tersebut, apa yang Tuhan harapkan dari kita sekarang ini sehubungan dengan gelombang besar imigran? (Para imam memperbudak umat Tuhan. Ini tidak memberikan tolak ukur yang terlalu tinggi. Para imam seharusnya menunjukkan mereka kasih dengan membiarkan mereka dengan usaha-usahan mereka dan tidak memperbudak mereka.)

 

        1. Menurut Anda apakah itu yang Tuhan maksudkan di sini?

 

    1. Baca Ulangan 10:20-22. Nasehat penting apakah yang diberikan kepada orang asing? (Sahabat paling penting bagi orang asing adalah Tuhan! Ini kembali lagi kepada diskusi kita tentang ilah-ilah. Bagian dari pekabaran Tuhan kepada umatNya tentang mengingat latar belakang mereka sebagai orang asing adalah kalau Tuhan sangat memberkati mereka.)

 

  1. Kesetiaan

 

    1. Baca Amos 5:18. Apakah Anda mau Yesus datang dan membawa Anda ke sorga?

 

      1. Apakah itu yang diinginkan orang banyak itu? (Ya, mereka menginginkan “hari Tuhan” tiba.)

 

      1. Apakah hari itu akan seindah seperti yang mereka harapkan? (Sepertinya tidak. Itu adalah “kegelapan” dan “bukan terang.”)

 

    1. Baca Amos 5:19-20. Apakah orang ini mengalami hari buruk? (Ya!  Tidak perduli kesusahan apa yang ia lewati, ia temukan lebih lagi.)

 

    1. Baca Amos 5:21. Apa permasalahannya? Mengapa mereka yang mengikut Tuhan, yang mau Ia datang kembali, begitu salah dengan bagaimana ini akan terjadi? (Ada sesuatu yang salah dengan hubungan mereka dengan Tuhan.)

 

    1. Baca Amos 5:22-23. Bukankah ini tepatnya apa yang Tuhan minta dari umatNya? (Benar! Disisi perbaktian keagamaan, orang banyak melakukan apa yang Tuhan mau, tetapi ada sesuatu yang sangat salah.)

 

    1. Baca Amos 5:24. Petunjuk apa yang diberikan kepada kita di sini tentang apa yang salah dengan hubungan antara Tuhan dan umatNya? (Tuhan meminta untuk “keadilan” dan “kebenaran” sebagai satu aliran konstan. Ini harus terus menerus disalurkan keluar dari hidup Anda.)

 

      1. Mari diskusikan hal ini. Apakah yang telah kita putuskan sebelumnya sebagai “keadilan?” (Itu adalah memberikan kepada orang apa yang pantas mereka terima.)

 

      1. Apakah “kebenaran?” (Dalam konteks ini itu adalah hidup benar. Penurutan kepada Tuhan.)

 

    1. Ini semua sangat biasa. Mari kita kembali ke fasal ini dan memeriksa sebab-sebab spesifik dari penolakan Tuhan.) Baca Amos 5:7-8. Apakah kegagalannya di sini? (Untuk mengakui Tuhan Pencipta kita.)

 

      1. Bukankah mengakui Tuhan adalah apa yang terjadi ketika orang banyak menyembah Tuhan dan membawa korban bakaran? (Saya pikir demikian.  Kita tetap belum menemukan masalah spesifiknya.)

 

    1. Baca Amos 5:10. Sekarang kita semakin spesifik. Apa permasalahannya di sini? (Sebagian orang benci sistim peradilan dimana aturan hukum diikuti (keadilan) dan ketika kebenaran dinyatakan.)

 

      1. Perhatikan kalimat “keji kepada yang berkata dengan tulus ikhlas.” Saya baru-baru ini membaca sebuah berita tentang seorang Kanada yang didenda $55,000 karena ia menyebut seorang transgender sebagai seorang “laki-laki biologis.”  Apakah itu satu contoh membenci kebenaran?

 

      1. Lihat kembali konteksnya. Apakah kita berbicara tentang kebenaran dalam gereja? (Tidak. Konteksnya adalah sistim sistim peradilan. Sistim pemerintahan. Ini ada hubungannya dengan orang fasik yang tidak jujur tentang apa yang sebenarnya terjadi.)

 

    1. Baca Amos 5:11. NIV menterjemahkan ini “menginjak-injak orang yang lemah dan mengambil pajak gandum dari padanya.” Siapakah dibelakang kejahatan ini? (Ini adalah pemerintah mengenakan pajaka kepada pekerja miskin.)

 

      1. Bagaimana pemerintahan sekarang ini menciptakan masalah bagi pekerja miskin?

 

      1. Sementara Anda memikirkan tentang orang miskin di dalam dunia, berapa banyak orang yang miskin karena pemerintah mereka? (Pemerinthan adalah satu masalah besar. Perang, korupsi, dan tidak adanya kebebasan ekonomi membuat orang menjadi miskin.  Ada satu hubungan penting antara kebebasan beragama dan kebebasan ekonomi. Hampir semua negara yang memiliki kebebasan beragama juga memiliki kebebasan ekonomi. Hasil dari kebangkitan demokrasi dan pasar bebas secara dramatis mengurangi jumlah kemiskinan di seluruh dunia.)

 

      1. Bagaimanakah Tuhan campur tangan ketika pemimpin-pemimpin dari pemerintah menyakiti orang miskin? (Tuhan mengingatkan kalau pemimpin-pemimpin tidak akan menikmati kekayaan mereka.)

 

I.        Baca Amos 5:12-13. Amos mengulangi sifat dari permasalahannya, korupsi adalah sebagai aturan hukum. Bagaimanakah reaksi orang banyak terhadap hal ini? ( “Orang yang berakal budi akan berdiam diri pada waktu itu.”)

 

      1. Inikah yang Tuhan kehendaki? Haruskah kita berdiam diri tentangn kejahatan di pemerintahan? (Tuhan mengakui adalah bijak untuk berdiam diri. Tetapi, tidak jelas kalau itu yang Tuhan kehendaki.)

 

        1. Bagaimana lagi hal-hal akan berubah? (Mari melompat kedepan dan baca Amos 5:17. Tuhan katakan kalau Ia akan merubah banyak hal. Ia akan “berjalan di tengah-tengahmu.”)

 

  1. Baca Amos 5:14-15. Apakah kita memiliki bagian dalam pemerintahan yang jujur dan atuaran hukum? Atau, apakah lebih baik untuk bersikap bijak? (Tuhan meminta kita untuk membuat satu perbedaan dan tidak berdiam diri.  Sama seperti kita yang adalah agen Tuhan dalam menolong yang miskin, kita juga adalah agen Tuhan dalam membuat pemerintahan lebih jujur dan adil.)

 

  1. Ingat kalau Tuhan katakan kepada orang banyak kalau Ia membenci perbaktian mereka. Gantinya Ia mau keadilan. Kita berpaling ke bagian pertama buku Amos untuk melihat apa yang Tuhan bicarakan. Apa yang Tuhan sedang bicarakan? (Tuhan membenci perbatian kita ketika kita mengijinkan pengadilan kita dan pemerintahan kita menjadi korup.)

 

III.     Perubahan

 

    1. Baca Yesaya 58:6. Praktek keagamaan seperti apakah yang Tuhan serukan disini? (Memerdekakan orang.)

 

      1. Apakah ini melibatkan pemerintah? (Ketika pemerintah adalah yang menjadi masalah, itu berarti memberi orang banyak satu pemerintahan yang adil.)

 

    1. Baca Yesaya 58:7. Apakah ini satu perintah kepada pemerintah? (Tidak. Ini adalah bagaimana secara pribadi menolong mereka yang berkekurangan.)

 

    1. Baca Yesaya 58:8-10. Apa yang akan terjadi kepada perbaktian keagamaan kita kalau kita melakukan ini? (Tuhan akan mendengar dan menjawab. Ia akan memberkati dan melindungi kita.)

 

    1. Sahabat, sekali lagi kita datang kepada sebuah kesimpulan yang lazim. Tuhan meminta kita untuk menyatakan ketidakadilan dan kemurahan yang cerdas. Maukah Anda meminta Roh Kudus untuk membantu Anda mengerti apa yang Anda harus lakukan?

 

IV.      Minggu depan: Yesus dan Mereka yang Berkekurangan